rel='shortcut icon'/>
Tampilkan postingan dengan label Wanita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wanita. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Juli 2015

Pagi Ramadhan 14


Ini pagi ramadhan ke 14.

Sudah lebih dari sebulan saya  berada di kota pelajar ini, Jogja. Berharap sedikit serpihan mimpi saya masih tersisa di sini. Bukan maunya saya saja berada di sini, tapi memang maunya bunda dan ayah juga membuat saya tetap bertahan.

Pukul enam pagi, di samping saya seorang teman sekaligus kakak sedang tertidur pulas karena kelelahan sebab kemarin kami berbelanja sedikit pesanan saudara dan sahabat yang harus dikirimkan segera. Di waktu kamipun harus bergegas membereskan banyak hal untuk keperluan harapan.

Kamis, 27 Desember 2012

Mengagumi Kisah Cintanya : Tidak Akan Ada Lagi Sosok yang akan Sama Dengannya

Ketika Cinta Habibie dan Ainun Mempesona Bumi

Sejak beberapa hari yang lalu, home facebook ini telah dipenuhi oleh banyak postingan. Mulai dari postingan tentang Palestina yang tetap harus menegakkan hak atas tanahnya hingga postingan tentang cinta yang aku sebut saya dengan percintaan monyet ala anak SMA.

Hal yang menarik perhatianku salah satunya adalah postingan tentang adanya pemutaran Film Habibie dan Ainun yang sekarang telah beredar di bioskop di seluruh Indonesia.

Menarik, ujarku dalam hati. Langsung saja aku menge-klink salah satu link youtube itu dan menonton trailer dari film ini.

Sejenak aku terdiam dan menatap kaku setelah menonton film itu, lalu aku sedikit berfikir kapan aku bisa bertemu dengan sosok itu? *lagi. Laki-laki yang bernama Habibie.

Kamis, 23 Agustus 2012

Anatomi Tubuh Muslimah Dalam Islam

Jika kita mendengar kata anatomi, pasti di kepala kita langsung terlintas pelajaran Biologi SMA. Anatomi tubuh hewan, anatomi tubuh manusia. Anatomi atau bagian dari tubuh yang akan kita bahas adalah mengenai bagaimana seorang wanita dalam muslim seharusnya atau wanita muslimah.

Nah, kali ini kita fokuskan, yakni berkenaan dengan anatomi wanita yang baik-baik dan yang belum baik. Silahkan dibaca dan direnungkan. Jika bermanfaat, share di facebook atau yang lainnya ya. ^^



Jumat, 24 Februari 2012

Sahabat Wanita Rasulullah


Nusaibah, si Jago Pedang

Rasulullah SAW yang Mulia, berdiri di puncak bukit Uhud dan memandang musuh yang merangsek maju mengarah pada dirinya. Beliau memandang ke sebelah kanan dan tampak olehnya seorang wanita mengayun-ayunkan pedangnya dengan gagah perkasa melindungi dirinya. Beliau memandang ke kiri dan sekali lagi beliau melihat wanita tersebut melakukan hal yang sama – menghadang bahaya demi melindungi sang Pemimpin orang-orang beriman.

Kata Rasulullah SAW.kemudian, “Tidaklah aku melihat ke kanan dan ke kiri pada pertempuran Uhud kecuali aku melihat Nusaibah binti Ka’ab berperang membelaku.”

Memang Nusaibah binti Ka’ab Ansyariyah demikian cinta dan setianya kepada Rasulullah sehingga begitu melihat junjungannya itu terancam bahaya, dia maju memutar-mutarkan pedangnya dengan perkasa sehingga dikenal dengan sebutan Ummu Umarah, adalah pahlawan wanita Islam yang mempertaruhkan jiwa dan raga demi Islam termasuk ikut dalam perang Yamamah di bawah pimpinan Panglima Khalid bin Walid sampai terpotong tangannya. Ummu Umarah juga bersama Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam dalam menunaikan Baitur Ridhwan, yaitu suatu janji setia untuk sanggup mati syahid di jalan Allah.

Senin, 16 Januari 2012

PIcture 3 : Jilbab in Past, Present, and Future




Apa gayamu dalam BERHIJAB (BERJILBAB)?

1. Apakah engkau “KADANG-KADANG BERHIJAB (BERJILBAB)”?
  
  • Apakah engkau berhijab hanya ketika menghadiri pengajian atau membaca Al Qur’an?
  • Apakah engkau berhijab saat berada di Arab Saudi dan engkau lupa bahwa engkau adalah seorang muslimah begitu pesawatmu mendarat di negara lain?
  • Apakah engkau berhijab ketika keluar rumah, tetapi memajang foto-fotomu di FB agar dapat dilihat orang lain? (Saudariku yang kucintai dalam Islam, sekali pun engkau membatasi orang-orang yang melihat fotomu dan hanya teman-teman di FB-mu yang bisa melihatnya, WASPADALAH, siapa saja bisa menyimpan foto kita dan melakukan apa pun yang mereka inginkan, dan engkau tidak akan pernah tahu untuk tujuan apa fotomu dimanfaatkan. Belum lagi fakta bahwa teman-temanmu bersama orang lain saat mereka melihat foto-fotomu, yang merupakan non-mahrommu!! Allohul musta’aan)

Picture 2 : Beda Wanita Muslim dangan Non-Muslim


Tulisan tentang Lelaki dan Wanita

Assalamu'alaikum. Apa kabar? semoga Allah tetap menjaga dirimu. amin...

kebetulan tanpa sengaja, aku membuka beberapa link yang menarik untuk di share sekaligus tulisannya. na, yuk mari baca sama-sama.. semoga bermanfaat. :)

kalau mau sumbernya, klik disini

Wahai lelaki, apa yang kamu dapat sebenarnya??
Wahai lelaki,
apa yang kamu dapat sebenarnya
Apabila kamu ‘memancing’ wanita
Kamu menyentuh hati wanita
Kemudian kamu tinggalkan dia terkontang-kanting sendirian
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Senin, 19 Desember 2011

Kesempurnaan

Tidak ada satu orangpun yang sempurna, baik dari fisik maupun psikisnya. Seseorang yang sempurna dalam hal perangainya, dalam hal cara ia berbicara dan dalam hal keberadaannya. 

Allah memang mengajarkan kita tentang kesempurnaan, memberikan waktu kita untuk mempelajarinya. Dia-lah Allah yang menciptakan seluruh Alam dalam kesempurnaan dan menjadikannya indah dan selalu bermamfaat untuk manusia.

Lalu, saat itulah sebenarnya kita sedang belajar dan menuju kesempurnaan yang hanya salah satu bagian block dari sekumpulan design block.

Aku ingin bercerita tentang orang-orang yang aku temui beberapa saat selama aku berada di sini.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Hadis tentang menutup aib saudara muslim

Barang siapa melepaskan seorang mukmin dari kesusahan hidup di dunia, niscaya Allah akan melepaskan darinya kesusahan di hari kiamat, barang siapa memudahkan urusan (mukmin) yang sulit niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya. Barang siapa menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya bersama-sama, melainkan akan turun kepada mereka ketenteraman, rahmat Allah akan menyelimuti mereka, dan Allah memuji mereka di hadapan (para malaikat) yang berada di sisi-Nya. Barang siapa amalnya lambat, maka tidak akan disempurnakan oleh kemuliaan nasabnya." (HR Muslim)


1. lebih baik untuk menjaga aib saudara sendiri, daripada membukanya.


2. bila mana teman anda mempunyai kekurangan, hal yang lebih utama dilakukan adalah bicara empat mata, bukan membicarakannya dengan orang lain.


3. diperlukan kebijaksanaan dan usaha agar kita tidak membicarakan kekurangan dan aib pribadi orang lain di hadapan khalayak ramai.


4. orang akan lebih mudah menerima nasihat, bila nasihat itu diberikan dengan cara yang baik.

Sabtu, 02 Juli 2011

Iseng-Iseng Liqo' di YM

Beberapa hari yang lalu aku berhasil mengumpulkan teman-temanku untuk membahas sesuatu. Awalnya aku hanya iseng-iseng saja menggabungkan mereka dalam sebuah conference di YM, tapi ternyata menghasilkan beberapa hal yang menarik menurutku.


“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kata yang Allah ridhai dalam keadaan tidak terpikirkan oleh benaknya, tidak terbayang akibatnya, dan tidak menyangka kata tersebut berakibat sesuatu, ternyata dengan kata tersebut Allah mengangkatnya beberapa derajat. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan suatu kata yang Allah murkai dalam keadaan tidak terpikirkan oleh benaknya, tidak terbayang akibatnya, dan tidak menyangka kata tersebut berakibat sesuatu ternyata karenanya Allah melemparkannya ke dalam neraka Jahannam.” (HR, Bukhari).

Jumat, 01 Juli 2011

Permintaan Maaf (Apologies)


Permintaan maaf disebut sebagai remedial interchange” yang berfungsi sebagai perangkat untuk mengembalikan harmoni sosial setelah pelanggaran sosial berlangsung (Goffman, 1971, hal 90). Untuk melakukan permintaan maaf adalah mengakui tanggung jawab, untuk mengekspresikan penyesalan, dan minta pengampunan (Goffman dalam Park & Guan, 2009).
Permintaan maaf melibatkan 4 komponen, diantaranya (berdasarkan pertemuan Aristotelian Society held at Senate House, 2008):

Senin, 11 April 2011

Perempuan di atas Awan

kebetulan saya suka puisi perempuan yang dibuat oleh seorang teman kakak saya. karena dalam puisi ini, saya melihat ada sebuah pengharapan, do'a dan sebuah keinginan tentang perempuan..  :)
 *********

Minggu, 23 Januari 2011

KESILAPAN KERAP WANITA TENTANG AURAT (copas)

Di manakah kesilapan penutupan aurat wanita hari ini ?. Jawabnya seperti berikut :-


KESALAHAN PERTAMA :
Aurat itu adalah memakai tudung sahaja.

KESALAHAN KEDUA :
Bertudung tetapi ber‘T-Shirt’ berlengan pendek.

KESALAHAN KETIGA :
Bertudung tetapi baju kebarungnya terbelah kainnya.

KESALAHAN KEEMPAT :
Bertudung tetapi bajunya sendat, sempit dan nipis lalu memaparkan bentuk kawasan-kawasan mudah ‘menggoda’.


KESALAHAN KELIMA :
Bertudung tetapi amat longgar dan menayangkan jambul dan hujung rambutnya.

KESALAHAN KEENAM :
Bertudung tetapi hanya memakainya di pejabat sahaja. Tidak di sekitar rumah, pasaraya dan sebagainya.

KESALAHAN KETUJUH :
Bertudung tetapi tudungnya dilempar ke belakang leher, maka terdedahlah dadanya dari ditutupi kain tudung.

KESALAHAN KELAPAN :
Bertudung tetapi dengan tudung yang amat nipis sehingga boleh diihat sanggul, leher, tengkuk dan dadanya.

Sebahagian wanita menyangka bahawa tutup aurat tu adalah tutup rambut sahaja. Ia adalah tidak tepat sama sekali. Asasnya adalah dari firman Allah SWT: ertinya :

“Hendaknya mereka itu melabuhkan tudungnya sampai ke dadanya, dan JANGANLAH KAMU MENDEDAHAKN AURAT DAN PERHIASAN KAMU KECUALI APA YANG TERZAHIR.” (an-Nur: 31)

KESALAHAN KESEMBILAN :
Bertudung tetapi menaiki motor sambil menayangkan betis sepanjang jalan.

KESALAHAN KESEPULUH :
Bertudung dan sempurna penutupan aurat tubuhnya tetapi memanja-manjakan suaranya ketika berinteraksi dengan lelaki. Samada menyanyi mahupun bernasyid. Tiada dakwah yag sesuai buat wanita menerusi nyanyian kerana sesaat sahaja dia berada di atas pentas dengan pakaian canggihnya, seribu mata lelaki yang memandangnya. Kita tidak tahu dimanakah mata lelaki itu memandang. Suaranya yang merdu juga membuatkan lelaki yang rosak hatinya akan dibuai nafsu, walaupun penasyid wanita itu sedang mendendangkan lagu ketuhanan.

Larangan ini datang dari Firman Allah SWT : “Janganlah perempuan-perempuan itu berlaku lemah dengan perkataannya, sebab akan menaruh harapan orang yang dalam hatinya ada penyakit.” (al-Ahzab: 32)


semoga bermamfaat.. ^-^

Jumat, 31 Desember 2010

surat untuk saudaraku yang berjilbab

 Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Apa kabar, ukhti? Semoga Allah swt selalu melindungimu dan membimbingmu. Karena Dia-lah yang berkuasa dan bertahta dari setiap nadi atas Hamba-Nya.
Akhir-akhir ini saya sering mencoba ‘mencemplungkan’ diri ke wilayah yang beraneka ragam, salah satunya adalah wilayah kalian yang senantiasa memakai jilbabnya yang lebar, baju-bajunya yang kebanyakkan gamis, dan selalu menjaga agar kaus kaki dipakai.
saya suka sekali berteman dengan mereka!
Apalagi ketika saya menemukan di antaramu yang memakai cadar (walaupun beberapa orang masih berbeda pendapat tentang cadar tapi saya menyukainya). Bagi saya, ukhti terlihat begitu anggun, dan istiqamah dengan pakaian itu serta memberika kesejukkan tersendiri ketika memandangimu. Pakaiannya menjadi sebuah bukti penghambaanmu kepada Tuhan. Sayapun menemukanmu dibalik jilbab itu adalah sosok orang yang menebar kebaikan dan keramahan dalam persaudaraan layaknya para wanita yang sering saya baca di dalam buku sejarah islam. Apalagi ketika saya mendengarkan kata-kata yang keluar dari bibirmu, pasti menambah rasa kagum dan akhirnya saya beranggapan “ini wanita penghuni Surga yang di janjikan Allah”.
INTINYA, saya menyukai akhlakmu dan menyukai keistiqamahmu hingga akhirnya saya harus mengakui bahwa saya merindui dirimu, ukhti.
Tapi…
Akhir-akhir ini, semenjak saya belajar tentang Psikologi, saya semakin paham bahwa tidaklah semua darimu memiliki gambaran yang ideal seperti yang saya bayangkan. Ukhti tidaklah wanita yang sempurna. Terkadang ada sifat-sifat darimu yang harus saya jadikan cacatan dalam buku kepribadian milik saya. Ya… sifat-sifat unik yang diberikan Allah kepadamu, ukhti.
Namun ternyata, setelah lama berlalu, saya semakin sadar bahwa kita diciptakan Allah dalam keadaan yang terbaik. Kita memiliki gen yang sama yang merespon semua pola tingkahlaku yang ada. Kita yang memiliki kendali atas diri kita sendiri termasuk dalam perilaku yang kita timbulkan.
Oleh karena itu, note ini terlahir diantara kita semua. Sebagi wujud instrospeksi diri yang ingin saya sampaikan.
Engkau mengajarkan dan mengenalkan saya tentang konsep menundukkan pandangan, tapi kenapa ketika engkau dengan laki-laki , engkau tidak melakukannya. Terlebih ketika engkau berhadapan dengan laki-laki yang mereka sebut ikhwan. Bahkan engkaupun bisa tersenyum malu-malu dan tertawa dengan bebas dengan mereka. Engkau yang mengajariku tentang berbicara lantang dengan laki-laki, tapi ku menemukanmu berbicara lembut dengan ikhwan. Bahkan berjalan dengan lemah gemulai di depan mereka.
Dari Qur’an, saya dan engkau mengenal tentang konsep persaudaraan layaknya sebuah bangunan yang saling menguatkan pondasinya. Tapi saya meringis ketika saya menemukanmu hanya tersenyum pada teman-temanmu yang memiliki jilbab yang sama besarnya denganmu, dengan mereka yang sama-sama menjadi aktivis dakwah di kampus birumu, atau dengan mereka yang engkau kenal melalui kajian-kajian rutin yang engkau ikuti. Tidak dengan saya atau dengan teman-teman saya, yang masih berjilbab kecil dan tidak selebar engkau, atau saya dan teman saya yang tak rutin mengikuti kajian jum’atan di mushallamu.
Dari pertemuan kita, saya menemukan tentang kekuatan saya dan kekuatanmu, ukhti, untuk selalu percaya diri dan memegang amanah kita. Tapi kenapa engkau masih saja tidak berani melangkah bersama, menemani menuju sebuah hak yang seharusnya kita miliki atau sebuah kepercayaan yang seharusnya kita jaga.
Keseharianku mengantarkanku kepada realita yang terjadi di masyarakatku. Engkau mengabaikan saya. Engkau memandang saya dengan sudut matamu dan membalas senyum saya dari sudut bibir manismu. Mengabaikan tentang seberapa besar keinginan kami mendapatkan senyum ikhlas darimu. Tapi, ketika temanmu datang menyapamu, maka tak ayal engkaupun berlari dan memeluk erat dirinya sambil menciumi pipi kanan-kirinya serta tersenyum mesra kepada mereka.
Saya tahu, bahwa kita adalah orang-orang yang sedang mencari ilmu di atas samudra Allah swt yang luas ini, tapi kenapa ilmu agamamu hanya engkau bagi untuk sahabat dan teman-teman terdekatmu, ukhti. Bukan dengan diriku dan teman-teman saya yang lebih membutuhkannya. Engkau berbicara tentang aurat, aqidah, tata cara ibadah yang benar, dll yang hanya dinikmati oleh beberapa orang. Meskipun saya telah mengetahui masalah itu, tapi saya merindukan ingatan darimu.
Ukhti yang dirahmati Allah… ini dunia maya. Ketika saya mengkomentari status-statusmu yang selalu mengajak kepada kebaikan, engkau membalasnya hanya dengan segelintir saja bahkan terkadang tidak engkau perdulikan. Tapi ketika laki-laki yang mengomentarinya, maka engkau serta merta membalasnya dengan riang gembira dan saling mendo’akannya. Tak salah jika engkau membalasnya dengan baik dan riang. Namun yang kupinta hanya sedikit kata yang tulus darimu dan do’a yang juga terucap darimu. Begitupula ketika saya sedang chat denganmu, tolong hargai pula diri dan jilbab itu.
Dari buku, kita sama-sama mengenal konsep ta’aruf dan tidak mengenal konsep pacaran, tapi kenapa beberapa saat kemudian saya menemukanmu berdampingan dengan laki-laki yang belum menjadi muhrimmu, menemukanmu berpacaran di sudut kampus dengan jilbab besarmu. Menemukanmu bercerita panjang dengannya di balik ponsel kecilmu di malam yang kelam. Saat itu saya harus menangis dan meneriakkannya di hati meminta pada Tuhan saya untuk menjaga aqidahmu dan akhlakmu agar engkau segera kembali bersama dengan-Nya.
Duhai ukhti, bersyukurlah karena kita telah berhasil ‘menjilbabi’ tubuh kita, tubuh fisik ini yang selalu dapat merasakan panas dinginnya hari, tubuh yang nantinya menjadi awal yang merasakan panasnya Neraka milik-Nya dan indahnya Surga yang dijanjikan-Nya. Tapi apakah hanya sebatas itu? Selesai ketika jilbab ini terduduk indah di kepala dan baju kita yang melebar? Tidak. Masih ada proses lain yang menanti kita. Proses yang menju kesempurnaan, meskipun kesempurnaan itu tidak pernah ada.
Menjilbabi hati kita. Menjilbabi semua akhlak yang kita punya, yang membuat orang-orang sekeliling kita merasa dongkol dan sakit karena kata-kata kita yang pedas atau tatapan kita yang mengurui.
Yang saya takutkan, Islam itu hanya akan terasa indahnya oleh dirimu saja, tidak dengan diri saya dan teman-temanku. Tidak dengan mereka yang tak pernah beribadah layaknya dirimu. Ku ingin, Islam ini tetap menjadi milik seluruh alam dan setiap orang bisa merasakan kedamaiannya, tidak hanya beberapa orang saja.
Harapan saya, islam kita memiliki pemahaman yang sama begitu juga dengan mereka yang berasa di sisi lain. Saya tidak menyukai ketika label LDK menjadi sandaran pertemanan kita, ketika label anak BAND menjadi memutus ukhuwah kita. Yang saya inginkan kebersamaan itu tetap terjaga dan dihargai.
Saya minta, untuk engkau tidak menjadikan perilaku itu sebagai sikap bawaanmu. Setahuku setiap perilaku itu memiliki kemungkinan untuk berubah dan perubahan itu hanya terjadi dari diri kita. Kitalah yang memiliki kendali atas setiap perilaku itu dan perubahan yang terjadipun hanya akan terjadi jika kita ingin melakukan perubahan itu.
Tulisan inipun situliskan bukan bermaksud untuk mengurui dan memaksamu untuk melakukannya. Layaknya beberapa teman saya yang bertanya mana yang lebih baik ‘menjilbabi’ hati dulu atau ‘menjilbabi’ diri dulu? Yang saya pilih adalah keduanya pada waktu bersamaan yang terus berproses. Karena kita manusia tidak akan pernah mampu menjilbabi hati kita selayaknya Rasulullah saw dan para sahabat.
mari kita meluruskan yang bengkok dan membersihkan yang berkarat dalam diri kita. Semoga tulisan itu menjadi salah satu introspeksi bagi diriku, dirimu, dia, dan mereka.
Semoga Allah menjaga dan melindungi diri kita dalam tidur dan terjaganya kita… amin… :)

Total Pageviews