rel='shortcut icon'/>

Jumat, 31 Desember 2010

surat untuk saudaraku yang berjilbab

 Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Apa kabar, ukhti? Semoga Allah swt selalu melindungimu dan membimbingmu. Karena Dia-lah yang berkuasa dan bertahta dari setiap nadi atas Hamba-Nya.
Akhir-akhir ini saya sering mencoba ‘mencemplungkan’ diri ke wilayah yang beraneka ragam, salah satunya adalah wilayah kalian yang senantiasa memakai jilbabnya yang lebar, baju-bajunya yang kebanyakkan gamis, dan selalu menjaga agar kaus kaki dipakai.
saya suka sekali berteman dengan mereka!
Apalagi ketika saya menemukan di antaramu yang memakai cadar (walaupun beberapa orang masih berbeda pendapat tentang cadar tapi saya menyukainya). Bagi saya, ukhti terlihat begitu anggun, dan istiqamah dengan pakaian itu serta memberika kesejukkan tersendiri ketika memandangimu. Pakaiannya menjadi sebuah bukti penghambaanmu kepada Tuhan. Sayapun menemukanmu dibalik jilbab itu adalah sosok orang yang menebar kebaikan dan keramahan dalam persaudaraan layaknya para wanita yang sering saya baca di dalam buku sejarah islam. Apalagi ketika saya mendengarkan kata-kata yang keluar dari bibirmu, pasti menambah rasa kagum dan akhirnya saya beranggapan “ini wanita penghuni Surga yang di janjikan Allah”.
INTINYA, saya menyukai akhlakmu dan menyukai keistiqamahmu hingga akhirnya saya harus mengakui bahwa saya merindui dirimu, ukhti.
Tapi…
Akhir-akhir ini, semenjak saya belajar tentang Psikologi, saya semakin paham bahwa tidaklah semua darimu memiliki gambaran yang ideal seperti yang saya bayangkan. Ukhti tidaklah wanita yang sempurna. Terkadang ada sifat-sifat darimu yang harus saya jadikan cacatan dalam buku kepribadian milik saya. Ya… sifat-sifat unik yang diberikan Allah kepadamu, ukhti.
Namun ternyata, setelah lama berlalu, saya semakin sadar bahwa kita diciptakan Allah dalam keadaan yang terbaik. Kita memiliki gen yang sama yang merespon semua pola tingkahlaku yang ada. Kita yang memiliki kendali atas diri kita sendiri termasuk dalam perilaku yang kita timbulkan.
Oleh karena itu, note ini terlahir diantara kita semua. Sebagi wujud instrospeksi diri yang ingin saya sampaikan.
Engkau mengajarkan dan mengenalkan saya tentang konsep menundukkan pandangan, tapi kenapa ketika engkau dengan laki-laki , engkau tidak melakukannya. Terlebih ketika engkau berhadapan dengan laki-laki yang mereka sebut ikhwan. Bahkan engkaupun bisa tersenyum malu-malu dan tertawa dengan bebas dengan mereka. Engkau yang mengajariku tentang berbicara lantang dengan laki-laki, tapi ku menemukanmu berbicara lembut dengan ikhwan. Bahkan berjalan dengan lemah gemulai di depan mereka.
Dari Qur’an, saya dan engkau mengenal tentang konsep persaudaraan layaknya sebuah bangunan yang saling menguatkan pondasinya. Tapi saya meringis ketika saya menemukanmu hanya tersenyum pada teman-temanmu yang memiliki jilbab yang sama besarnya denganmu, dengan mereka yang sama-sama menjadi aktivis dakwah di kampus birumu, atau dengan mereka yang engkau kenal melalui kajian-kajian rutin yang engkau ikuti. Tidak dengan saya atau dengan teman-teman saya, yang masih berjilbab kecil dan tidak selebar engkau, atau saya dan teman saya yang tak rutin mengikuti kajian jum’atan di mushallamu.
Dari pertemuan kita, saya menemukan tentang kekuatan saya dan kekuatanmu, ukhti, untuk selalu percaya diri dan memegang amanah kita. Tapi kenapa engkau masih saja tidak berani melangkah bersama, menemani menuju sebuah hak yang seharusnya kita miliki atau sebuah kepercayaan yang seharusnya kita jaga.
Keseharianku mengantarkanku kepada realita yang terjadi di masyarakatku. Engkau mengabaikan saya. Engkau memandang saya dengan sudut matamu dan membalas senyum saya dari sudut bibir manismu. Mengabaikan tentang seberapa besar keinginan kami mendapatkan senyum ikhlas darimu. Tapi, ketika temanmu datang menyapamu, maka tak ayal engkaupun berlari dan memeluk erat dirinya sambil menciumi pipi kanan-kirinya serta tersenyum mesra kepada mereka.
Saya tahu, bahwa kita adalah orang-orang yang sedang mencari ilmu di atas samudra Allah swt yang luas ini, tapi kenapa ilmu agamamu hanya engkau bagi untuk sahabat dan teman-teman terdekatmu, ukhti. Bukan dengan diriku dan teman-teman saya yang lebih membutuhkannya. Engkau berbicara tentang aurat, aqidah, tata cara ibadah yang benar, dll yang hanya dinikmati oleh beberapa orang. Meskipun saya telah mengetahui masalah itu, tapi saya merindukan ingatan darimu.
Ukhti yang dirahmati Allah… ini dunia maya. Ketika saya mengkomentari status-statusmu yang selalu mengajak kepada kebaikan, engkau membalasnya hanya dengan segelintir saja bahkan terkadang tidak engkau perdulikan. Tapi ketika laki-laki yang mengomentarinya, maka engkau serta merta membalasnya dengan riang gembira dan saling mendo’akannya. Tak salah jika engkau membalasnya dengan baik dan riang. Namun yang kupinta hanya sedikit kata yang tulus darimu dan do’a yang juga terucap darimu. Begitupula ketika saya sedang chat denganmu, tolong hargai pula diri dan jilbab itu.
Dari buku, kita sama-sama mengenal konsep ta’aruf dan tidak mengenal konsep pacaran, tapi kenapa beberapa saat kemudian saya menemukanmu berdampingan dengan laki-laki yang belum menjadi muhrimmu, menemukanmu berpacaran di sudut kampus dengan jilbab besarmu. Menemukanmu bercerita panjang dengannya di balik ponsel kecilmu di malam yang kelam. Saat itu saya harus menangis dan meneriakkannya di hati meminta pada Tuhan saya untuk menjaga aqidahmu dan akhlakmu agar engkau segera kembali bersama dengan-Nya.
Duhai ukhti, bersyukurlah karena kita telah berhasil ‘menjilbabi’ tubuh kita, tubuh fisik ini yang selalu dapat merasakan panas dinginnya hari, tubuh yang nantinya menjadi awal yang merasakan panasnya Neraka milik-Nya dan indahnya Surga yang dijanjikan-Nya. Tapi apakah hanya sebatas itu? Selesai ketika jilbab ini terduduk indah di kepala dan baju kita yang melebar? Tidak. Masih ada proses lain yang menanti kita. Proses yang menju kesempurnaan, meskipun kesempurnaan itu tidak pernah ada.
Menjilbabi hati kita. Menjilbabi semua akhlak yang kita punya, yang membuat orang-orang sekeliling kita merasa dongkol dan sakit karena kata-kata kita yang pedas atau tatapan kita yang mengurui.
Yang saya takutkan, Islam itu hanya akan terasa indahnya oleh dirimu saja, tidak dengan diri saya dan teman-temanku. Tidak dengan mereka yang tak pernah beribadah layaknya dirimu. Ku ingin, Islam ini tetap menjadi milik seluruh alam dan setiap orang bisa merasakan kedamaiannya, tidak hanya beberapa orang saja.
Harapan saya, islam kita memiliki pemahaman yang sama begitu juga dengan mereka yang berasa di sisi lain. Saya tidak menyukai ketika label LDK menjadi sandaran pertemanan kita, ketika label anak BAND menjadi memutus ukhuwah kita. Yang saya inginkan kebersamaan itu tetap terjaga dan dihargai.
Saya minta, untuk engkau tidak menjadikan perilaku itu sebagai sikap bawaanmu. Setahuku setiap perilaku itu memiliki kemungkinan untuk berubah dan perubahan itu hanya terjadi dari diri kita. Kitalah yang memiliki kendali atas setiap perilaku itu dan perubahan yang terjadipun hanya akan terjadi jika kita ingin melakukan perubahan itu.
Tulisan inipun situliskan bukan bermaksud untuk mengurui dan memaksamu untuk melakukannya. Layaknya beberapa teman saya yang bertanya mana yang lebih baik ‘menjilbabi’ hati dulu atau ‘menjilbabi’ diri dulu? Yang saya pilih adalah keduanya pada waktu bersamaan yang terus berproses. Karena kita manusia tidak akan pernah mampu menjilbabi hati kita selayaknya Rasulullah saw dan para sahabat.
mari kita meluruskan yang bengkok dan membersihkan yang berkarat dalam diri kita. Semoga tulisan itu menjadi salah satu introspeksi bagi diriku, dirimu, dia, dan mereka.
Semoga Allah menjaga dan melindungi diri kita dalam tidur dan terjaganya kita… amin… :)

Senin, 06 Desember 2010

Jangan Samakan Ibuku dengan Ibumu

Jangan samakan ibuku dengan ibumu.
Matahari tak hanya hadir satu arah di wajahnya,
Tapi di setiap sudut dimensi kehidupannya.
Pelangi tak terlukis di wajahnya,
Tapi terukir di setiap denyut nadinya.

Jangan samakan ibuku dengan ibumu.
Debaran jantungnya selalu hadir,
Dalam setiap khayal mimpiku.
Topeng yang ia punya tak banyak,
Hanya senyuman dan air mata

Jangan samakan ibuku dengan ibumu.
Biar wajahnya penuh jelaga hitam pekat,
Tapi, itu yang selalu yang aku mimpikan.
Biar peluh membasahi tubuhnya,
Tapi, itu yang selalu inginku peluk.
Biar parfum dapur menghiasi dasternya,
Tapi, itu yang selalu inginku hirup.

Senin, 29 November 2010

Persembahanku....

"Ketika engkau merasa resah, atau gelisah. Cobalah untuk melihat lebih dalam. hingga mungkin engkaua kan menemukan ada sesuatu di situ."

Teman, pernahkah engkau jatuh cinta?! Jatuh cinta hingga membuatmu menjadi lupa akn kehadiran hujan di malam dingin. Jatuh cinta hingga sekeping koin jatuh tak pernah engkau tahu. Jatuh cinta hingga setiap nafasmu menjadi seirama dengan milik alam. 

**********************************************************************************

Cinta, ada sebongkahan tanah yang beku di sisi ku. Tanah itu terdiam dan membisu. Membuatku harus melihatnya lebih dekat. bernafaskah ia?!

Cinta, ada sekuntum bunga yang mulai berguguran. berjatuhan di sisi dedaunan itu. indah... aku suka.

Cinta, liatlah.. bibit yang pernah terjalin ini mulai terjalin. ia mekar dan menantimu kembali. 'tuk sekedar bercerita ada pelangi dalam ceritanya.

Cinta, Nada yang dulu kurangkaikan untukmu sudah mulai usang. mulai bertekuk dengan melody lainnya. menamatkan sebuah sendi-sendi pengantin.

Cinta, Ini untukmu. biarkan hati ini lelah. menanamnya dan menantinya besar dan berbunga. Inginku hanya berbagi denganmu bahwa ceritaku tak pernah usai. 

untukmu dan tersenyumlah...

30 November 2010

Minggu, 21 November 2010

Orang Tua dan Pola Asuh

Definisikan tentang orang tua...
Orang tua adalah ayah dan/atau ibu seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, orangtua memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak. http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_tua

Orang tua merupakan orang-orang yang telah memberikan kita sebuah penghidupan baik secara material maupun secata non-material. Mereka adalah orang-orang yang telah mengajarkan kita tentang arti dari sebuah kehidupan. bagaimana cara menjalaninya dan bagaimana cara kita belajar dari hidup itu sendiri.

Lalu, dalam sebuah keluarga tentunya tidak hanya terdapat orang tua saja, tetapi terdapat pula seorang anak atau beberapa. keluarga adalah sebuah organisasi yang membutuhkan sebuah alat yaitu, komunikasi. komunikasi yang baik adalah bukti dari sebuah keluarga yang baik. ketika seorang anak dan orang tua dapat saling berkomunikasi dengan baik, maka akan terjalin hubungan yang akrab diantara dua sosok tersebut.

Pola asuh orang tua....
Terkait dengan komunikasi, maka hal itupun terkait dengan bagaimana orang tua mengasuh anak-anaknya. pola asuh menunjukkan sebuah proses bagaimana orang tua mengasuh/mendidik anak-anak mereka dalam tumbuh kembangnya. Berikut ini ada beberapa cara pola asuh:

1. Otoriter adalah pola asuh yang mengharapkan kepatuhan yang mutlak dari seorang anak dan melihat anak butuh untuk dikontrol. orang tua yang memakai pola asuh ini, cenderung lebih sering melakukan pemaksaan, pemukulan dan menghinaan pada anak. 

2. Permisif adalah pola asuh yang membolehkan anak untuk mengatur hidup mereka sendiri dan menyediakan hanya sedikit panduan baku. Biasanya orang tua lebih memberikan anak materi dan jarang yang mampu membina hubungan yang hangat dengan anak. 

3. Otoritatif adalah pola asuh yang dianggap sebagai pola asuh yang palin ideal. Otoritatif bersifat lebih tegas, logis dan adil. Pola asuh ini akan membentuk anak yang sehat secara psikologis, mandiri dan kompeten, bersifat kooperatif dan nyaman dalam menghadapi situasi-situasi sosial.  (Matsumoto:2008)

4. Tak terlibat adalah pola asuh yang tidak melibatkan diri dalam kehidupan anak. Anak dan orang tua tidak memiliki banyak interaksi, baik secara material maupun non material. Terkadang, anak bahkan tidak mengenal orang tuanya dan tidak memperdulikan keadaan mereka.

Itulah beberapa pola asuh yang ada didalam masyarakat kita. Melalui pola asuh tersebutlah, akan tampak bagaimana orang tua menjalin hubungan dan komunikasi dengan anak mereka.

Kamis, 18 November 2010

CERITA BINTANG

    Hidupku telah berakhir, saat sang bintang tak ada,
menyinari diriku yang ada disini.
Hari telah menelan bintangku,
Hingga kini bintangku tak kudapat,
 walaupun aku mencari diantara banyaknya bintang yang bertaburan di langit malam.

Ternyata bintangku telah hilang.
Sia-sia ku mencarinya,walaupun jauhku berjalan.
menapaki hari,hingga aku tak pernah tahu,
dimana kau berada

Aku terduduk diam memandangi langit kelam
Aku merasa duniaku sirna tanpa bintang di sisiku
“Kau tak boleh menyerah”. kata awan yang berteduh

Namun hingga hari ini, aku masih duduk berlamun diri.
Tak ada yang dapat membangunkanku dari lamunan ini.

“Lebih baik kau pergi kalau kau tak ingin hidup”.matahari menatap tajam.
Hatiku menciut.
“Lihat aku! meski tersembunyi oleh malam, aku tak pernah menyerah bersinar”.
tatap matahari garang.
                                                                                     
Tak henti aku berfikir, dapatkah aku bertahan hidup?
Tanpa Sang bintang yang selalu menemaniku.

Haripun berjalan, mengukir luka di hati.
“Mengapa kau masih melamun”. Kata matahari yang menyindir.
“Bukankah hidupmu t’lah berakhir! Pergi kau dari sini!” usirnya

Aku memandang diri, mengapa aku begini?
Bukankah aku selalu berusaha ‘tuk bisa, tapi…
 mengapa aku begini?
Mengapa?
Pertanyaan itu terus menghantuiku hingga fajar menyinsing,
aku merenung diri, sampai malam kembali menemui kasihnya.
aku masih bingung, kenapa aku begini?
Padahal…
 aku adalah dia, Bukan?

“Kali inipun kau hadir”. Ujar matahari sinis
mulutku bungkam. Tidak! Bukan ini yang kuinginkan!
Jerit hatiku.
Aku harus berhenti sampai di sini!
Ingatku kembali.

Mencoba merangkai kata, Semoga ucapku benar.
“Tentu saja aku datang”. Jawabku.
“Kenapa?”. Tanya matahari heran.
“Karena aku adalah Bintang yang akan bersinar pula”. Sahutku sigap.


RESENSI FILM ‘THE SECRET’

  1. The Secret (Sebuah Rahasia)


Film ini bercerita tentang sebuah rahasia yang terkubur berabad-abad. Rahasia ini awalnya terbuka, lalu terkubur, dan kembali terbuka, namun tidak untuk masyarakat pada umumnya. Rahasia ini kembali terbuka oleh seorang wanita yang telah meninggal ayahnya.
Awalnya ia mendapati rahasia ini dan banyak mencari tahu tentang siapa saja yang mengetahui tentang rahasia ini. Hingga pada akhirnya ia menemukan beberapa orang yang mengetahui rahasia tersebut, lalu merekapun membaginya di tengah-tengah kita.
Ada beberapa orang tokoh yang mengetahui rahasia ini, diantaranya adalah Dr. Joe Vitale McC. D, seorang metafisika. John Assaraf, seorang interpreneur dan lain-lain. Mereka berkata bahwa sebuah rahasia yang paling terbesar dalam jagat raya ini adalah hukum ketertarikan.
Hidup ini dalam satu kekuatan, satu hukum, yaitu hukum ketertarikan. Dengan ketertarikan maka kita dapat membuat sebuah pemikiran akan sesuatu, yang mana nantinya pemikiran tersebut akan membawa kita kepada sebuah kenyataan.
Secara ilmiah, ketika kita memiliki sebuah ketertarikan sepada sesuatu hal akan membuat kita untuk mendekati objek tersebut. Keadaan tersebut dilandasi oleh kinerja otak yang mengirimkan singyal magnetik yang membawa kita untuk terus mendekati objek tersebut.
Film ini juga memaparkan bahwa, jika kita menginginka sesuatu maka secara tidak langsung kita juga akan menciptakan sebuah gelombang yang nantinya akan mengirimkannya kepada alam semesta. Kemudian alam semestapun akan mengorganisir keinginan kita dengan sebuah kenyataan. Dengan kata lain, ketika kita memfokuskan pikiran kita terhadapa apa yang kita inginkan tersebut dan kita menjadikannya sebagai sebuah tujuan yang pasti, akan mengantarkan kita kepada keterikatan pada alam semesta dan dengan sendirinya alampun akan membawa kita kepada kondisi yang kita yang kita inginkan.
Seorang terapis yang telah telah melakukan hal tersebut kepada kliennya. Terapi tersebut memiliki seorang klien yang gay.  Untuk Banyak orang tidak terlalu suka dengan dirinya, bahkan di kantor ia dijelek-jelekkan oleh banyak orang. Ketika ia membuat sebuah humor, maka banyak orang yang tidak bersimpati dengan humornya tersebut. Bahkan mengolok-olok dirinya. Saat itu, klien itu menganggap bahwa dirinya adalah orang yang paling sial dan tidak akan mendapatkan kebahagiaan. Namun, terapis memintanya untuk mengubah fokus kehidupannya (mind set). Ia diminta untuk berpikir bahwa tak akan ada lagi orang yang menjelek-jelekkannya dan mengerjai dirinya. Hingga pada akhirnya apa yang ia inginkan terkabul.
Banyak dari kita yang tidak mampu mengontrol ketertarikan kita sendiri karena sebuah ketakutan. Namun demikian, ada hal yang harus kita ketahui, yaitu:
Hal ini dapat dibuktikan bahwa ketika kita memberikan penilai positif terhadap kondisi dan objek yang ada di sekeliling kita akan membawa kita kepada keinginan tersebut. Hal itu harus kita percayai sebab kita adalah master piece dalam kehidupan kita sendiri.
  1. The Secret Made Simple (Penjelasan Sederhana Rahasia)
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa andalah yang menarik segala sesuatu kondisi yang ada pada anda. Tidak oleh hal lain ataupun orang lain. Setiap oranga akan memonitor pikirannya melalui sebuah sistem panduan perasaan, yang mana setiap perasaan kita akan kita adakan dan kita tiadakan dengan pengontrolam dari alam pikiran kita. Melalui perasaan, akan membantu kita untuk mencapai pikiran kita.
Ketika kita berfikiran positif maka akan mengantarkan kita pada hal-hal yang positif. Misal dalam sehari kita percaya bahwa hidup ini dan hari ini akan membuat kita bahagia, maka dengan sendirinya pikiran kita akan berkerjasama dengan alam semesta untuk menciptakan kondisi bahagia tersebut. Sebaliknya, ketika kita merasakan emosi negatif, seperti marah, sedih, depresi dan lai-lain. Hal tersebut akan mengantarkan kita untuk mengalami hal tersebut di harinya dan bisa menjadi sebuah kejadian beruntut dalam sehari. Kedua hal tersebut dapat terjadi, karena apa yang anda pikirkan siap untuk menjadi sebuah sebuah getaran yang akan diteruskan.
Perasaan adalah mekanisme pertahanan kita yang menunjukkan pada jalan yang tepat/tidak. Perasaan akan membawa kita tentang perilaku yang tepat untuk diri kita atau tidak. Hal itu dapat terjadi karena perasaan adalah refleksi dari proses menjadi nyata.
  1. How to Use The Secret (Bagaimana Menggunakan Rahasia Ini)
Rahasia akan kita dapat melalui cara berikut :
  • Minta (Ask): minta apa yang kita inginkan. Katakan apa yang kita inginkan dalam hidup kita dan diri kita  kepada orang lain dan pertegas keinginan tersebut.
  • Jawaban (Answer): jawaban dari keinginan kita. Ketika telah meminta, maka kita tidaklah mengharapkan sebuah jawaban akan dari permintaan kita yang sesuai dengan permintaan kita. Tapi bagaimana kita mampu menerima keadaan kita, itulah sebuah jawaban.
  • Terima (Receive): memposisikan diri anda agar sejalan dengan apa yang inginkan. Sehingga dengan demikian, kita akan semakin fokus dengan yang kita inginkan.
Selain itu, perlu adanya keyakinan yang harus kita miliki bahwa kita sedang menginginkan sesuatu yang pasti akan kita dapatkan. Namun demikian, kita tidak perlu tahu dengan apa yang keinginan itu akan muncul. Layaknya sebuah tangga yang harus kita jejaki, tapi kita tak perlu tahu sampai mana tangga tersebut dan bagaimana tangganya.
  1. Powerfull Process (Proses Dahsyat)
Kebanyakan orang mengisi pikiran mereka sebagai respon dari apa saja yang mereka miliki saat ini. Melalui respon tersebut kebanyakan orang akan mencari stimulus yang sama untuk respon yang sama. Namun demikian, yang sesungguhnya terjadi adalah bahwa kita adalah hasil dari pikiran kita. Hal hal yang harus kita lakukan adalah:
  • Syukurilah apa yang kita miliki. Setiap apa yang ada digengaman kita merupakan hasil yang tidak dapat dinilai dari apapun.
  • Lakukan proses visualisasi. Melalui visualisasi motor rehearsal maka kita dapat melihat sejauh mana kinera otak ketika visualisasi kita lakukan. Visualisasi biasanya banyak dilakukan oleh para atlet.
Lalu, bagaimana sebuah keinginan menjadi sebuah kenyataan? Hal itu bukanlah sebuah fokus kita tetapi sebuah kerja yang ada pada alam semesta.
  1. Secret to Money (Rahasia Kekayaan)
Ada seorang laki-laki bernama Jack Canfield. Ia memiliki seorang ayah yang selalu berpandangan negatif terhadap segala sesuatu. Ayahnya berpendapat bahwa orang kaya adalah orang yang mengeksploitasi orang-orang miskin dengan mengambil harta orang lain dan kita adalah orang miskin yang terus akan menderita.
Ketika kita berpikir kita tidak punya uang, maka kita  telah mengaktifkan rasa dan pikiran tersebut. Intinya adalah jika kita ingin memiliki uang dan kekayaan, maka pikirkan dan fokuskan diri kita untuk mendapatkan hal itu dan nantinya kita kan bisa menemukan jalan untuk mendapatkannya.
  1. Secret to Love (Rahasia Percintaan)
Percintaan adalah sebuah hal yang selalu dimimpikan oleh setiap orang. Setiap orang menginginkan sebuah pengalaman percintaan yang indah dan bahagia. Setiap orang ingin dicintai oleh pasangannya dan  mendapatkan perhatian sepenuhnya dari pasangannya.
Seorang psikolog bertemu dengan seorang klien yang kesulitan dalam hal percintaan. Lalu, Ia meminta kliennya itu untuk menggambarkan apa yang ia inginkan tentang hubungannya dengan wanita. Perlahan-lahan terjadi perubahan pada klien tersebut. Awalnya ia telah mampu berkencan dengan beberapa orang wanita, lalu menjadi memiliki seorang wanita yang ia kencani kemudian menikah dan berbahagia dengan wanita tersebut. Semua itu dia lakukan dengan terlebih dahulu menggambarkan keinginnya.
Hal terpenting adari sebuah percintaan bukanlah bagaimana kita mendapatkan orang yang mencintai dan menghargai kita. Berpikirlah bahwa kitalah yang harus berbagi dengan pasangan kita. Berfikirlah bahwa yang terpenting adalah diri sendiri bukan orang lain, bukan pula pasangan kita.
Pastikan bahwa dalam diri kita ada nilai positif yang melekat, sehingga kita mampu menghargai diri sendiri dan orang lain secara positif. Berfikirlah tentang hal-hal yang positif tentnag orang lain dan berfokuslah untuk mengerti tentang diri orang lan.  Bukan untuk meminta orang lain mengerti tentang kita. Hal terpenting bahwa diri kita sendirilah yang menciptakan sebuah realita itu terjadi.
  1. Secret to Health (Rahasia Kesehatan)
Langkah untuk menjadi sehat tidaklah selalu melalui obat-obatan. Sebuah percobaan membuktikan bahwa orang-orang yang meminum obat ketika sakit dan orang yang meminum plasebo ketika sakit, sama-sama memberikan efek kesembuhan yang sama. Intinya adalah, bukan obat yang menyebabkan diri kita sembuh tetapi pikiran kitalah yang membuat kita sembuh.
Kondisi sakit yang kita rasakan sebagian besar disebabkan oleh stress yang kita alami menghadapi lingkungan dan situasi yang terjadi. Pikiran kita yang negatif terhadap situasi yang kita hadapilah yang membuat stress itu semakin meningkat sehingga meningkatkan kinerja metabolisme yang ada dalam tubuh dan memberikan kesempatan untuk kita sakit.
Melalui pikiran bahagia akan setiap hal akan membantu kita untuk mendapatkan dampak positif bagi tubuh dan sulit terserang penyakit. Sedangkan, stress dan lain-lainnya akan memberikan dampak yang negatif.
  1. Secret to The World (Rahasia Dunia)
Kita adalah orang-orang yang belajar akan setiap proses yang ada. Belajar tentang kondisi yang ada di sekeliling kita. Kemudian kita akan belajar tentang bagaimana merespon situasi yang ada dan tidak tinggal diam.
Dunia ini dipenuhi oleh berbagai macam keadaan dan kejadian yang tidak pernah kita duga-duga. Mulai dari peperangan terhadapa kemiskinan, peperangan terhadap narkoba, peperangan terhadap terorisme, dan lain sebagainya.
Ketika kita mengatakan perang terhadap sesuatu maka sebenarnya kita juga telah membuat sebuah situasi yang kita tidak inginkan. Ketika kita mengatakan anti perang, maka sebenarnya kita telah menciptakan sebuah situasi perang. Itulah hukum ketertarikan. Karena sesuatu yang tidak kita inginkan tidak bisa kita abaikan, namun bagaimana kita bisa membuat sebuah situasi yang baru. Namun cobalah untuk berfokus pada keinginan kita bukan pada sesuatu yang tidak kita inginkan. Ketika perang terjadi, maka katakan bahwa anda pro-perdamaian.
Kita mungkin tidak akan mampu mengubah segala hal tetapi setidaknya kita sedang berusaha mengubah situasi yang ada di sekeliling kita. Mungkin kita akan merasa takut, jika situasi yang kita inginkan tidak akan pernah terwujud. Maka hal tersebut membuktikan bahwa kita sedang menciptakan kebohongan atas diri kita sendiri, yaitu keserakahan, keterbatasan dan ketidakcukupan. Oleh sebab itu, hilang semua kebohongan tersebut, maka kita akan mendapati bahwa cukup banyak temapat untuk berdamai, banyak tempat untuk berbagi cinta dan sebagainya.
Hal yang kita lakukan adalah membuat  sebuah variasi hidup dalam diri kita. Yaitu dengan pikirkan hal yang kita inginkan, rasakan kejadian yang ada, pahami itu, lalu bicarakan hal tersebut dan tuliskan. Lalu dengan demikian anda akan menemukan jalan menuju tempat yang anda inginkan.
  1. Secret to You (Rahasia untuk Anda)
Dunia ini tercipta oleh energi yang ada di dalamnya. Setiap komponen yanga da di dalam dunia ini memancarkan berbagai macam energi. Maka diri kita adalah sebuah energi. Kitalah yang memancarkan energi dan diri kitalah yang mengatur setiap hal yang ada dalam diri kita tidak orang lain.
Kita tidak boleh berfokus pada kecacatan kita, tapi kita harus berfokus pada kelebihan yang kita miliki. Kita adalah sumber energi bagi diri kita sendiri. Kita adalah pencipta dunia kita sendiri. Oleh sebab itu, maka katakanlah anda mampu menciptakan hal-hal yang berharga dan membanggakan bagi diri anda. Kita tidak harus berfokus pada masa lalu yang kita alami karena setiap orang memiliki masa lalu yang masing-masing memberikan kesedihan dalam diri kita. Kita adalah orang yang menciptakan pengalaman dan kondisi yang ada. Maka dengan demikian, hukum ketertarikanpun akan bekerja seperti apa yang kita inginkan karena kita adalah suatu ketidakbatasan.
  1. Secret to Life (Rahasia Hidup)
Kita adalah orang yang menciptak tujuan visi dan misi diri kita sendiri tetapi bukan orang lain. Kitalah yang mmbuat jalan hidup kita, bukan orang lain karena tidak akan ada yang menghakimi kita akan pilihan yang kita lakukan mulai dari sekarang maupun di masa yang akan datang.
Kita adalah orang yang memilih jalan cerita penglamn hidup kita. Apakah menjadi bahagia atau sedih selamanya. Merupakan ciptaan dari keinginan kita sendiri. Ikuti jejak kebahagiaan dan temukan sebuah pilihan yang sungguh-sungguh kita inginkan.

Hukum ketertarikan berbicara tentang apa yang kita inginkan. Kitalah yang menarik sebuah situasi yang alami. Dengan adanya keinginan maka kita akan lebih mudah untuk memutuskan pengalaman-pengalaman apa saja yang akan masuk ke dalam diri kita. Oleh karena itu, mempercayai bahwa kita adalah orang-orang yang hebat adalah sebuah jalan untuk terus mencari sebanyak-banyaknya penglaman yang kita inginkan.


KOMENTAR FILM ‘THE SECRET’
Komentar saya setelah menonton film ini adalah bagus sekali. Film ini banyak memberikan motivasi kepada kita tentnag sebuah proses pembangun keinginan kita yang terlebih dahulu kita bangun di alam bawah sadar kita. Dengan demikian akan membawa kita kepada sebuah kondisi ntuk selalu mengejar keinginan kita.
Namun demikian, ada yang membuat saya kurang menyukai film ini. Film ini hanya mengajarkan kita untuk bermimpi dan menanamkannya di alam bawah sadar kita tetapi tidak mengajarkan kita untuk juga berperilaku untuk menyatakan keinginan tersebut. Tidaklah mungkin kita hanya selalu bermimpi tanpa pernah berusaha untuk menwujudkan keinginan tersebut. Adanya proses untuk merealisasi keinginan tersebut tidak dapat dihindari karena segala sesuatu pasti memiliki sebuah proses.
Jika kita memandangi segala sesuatu itu hanya menginginkannya maka hal itu akan membuat kita untuk menjadi pribadi yang malas, yaitu pribadi yang tidak mau berbuat dan hanya bermimpi-mimpi saja.
Tak hanya itu, saya juga kurang setuju jika kita disamakan dengan Tuhan. “Kita adalah miniatur Tuhan”, pertanyaan tersebut tidaklah dapat saya terima. Memng, kitalah yang memberikan kesempatan atas kehidupan diri kita sendiri. Namun demikian, kita juga tidak bisa menggelak dari sebuah takdir yang berasal dari Tuhan. Hal itu terjadia karena kita tidaklah sama dengan Tuhan. Tuhan, Allah adalah pencipta kita sedangkan kita adalah hamba-Nya yang diminta berusaha dan berikhtiar untuk kehidupannya.
Bukankah Allah berkata, bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka sendiri yang mengubahnya. Maka jelaslah bahwa tak ada sebuah perubahan yang ada jika kita tidak mau mengubahnya. Namun demikian, Allah-lah Maha Mengetahui tentang hal yang terbaik untuk kita dan yang buruk untuk kita.
“..., Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” (al-Baqarah: 216)

Blog dan Sebuah Cerita

"Berdamailah dengan dirimu dan berbagilah dengan orang lain".


Kata-kata itu saya temui ketika saya dihadapkan dengan sebuah kelas. Ya, kelas di Psikologi. Psikologi mengajak saya untuk lebih banyak bercerita dan bercerita. Bercerita tentnag apapun yang saya rasakan dan saya alami. Tujuannya adalah agar kami menjadi pribadi yang 'sehat'. Hanya itu! tidak yang lain. Tak hanya itu, psikologi juga mengajarkan saya untuk lebih banayk mendengarkan. Mendengarkan cerita orang lain dan keluh-kesah orang-orang yang ada di sekeliling saya. Tujuannya adalah, agar saya lebih sering untuk menggunakan telinga saya.

Sebenarnya, saya telah memiliki sebuah blog yang sudah saya gunakan sejak SMA. Tapi, ternyata blog itu sudah tidak dapat digunakan lagi. Hingga beberapa orang teman mengingatkan saya  pada blog dan keinginan mereka untuk membaca tulisan-tulisan saya. hingga juga sebuah keinginan saya untuk berbagi tentang psikologi. 

Semoga Bermamfaat dan Terima Kasih...  :)

Total Pageviews