rel='shortcut icon'/>
Tampilkan postingan dengan label Ikhlas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ikhlas. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Juni 2013

[Note]

Ketika Allah Swt memisahkan hamba-Nya dengan orang lain. 
Boleh jadi orang tersebut tidak baik untukmu 
atau mungkin, 
Boleh jadi kamu yang tidak baik untuknya.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Kamis, 27 Desember 2012

Mengagumi Kisah Cintanya : Tidak Akan Ada Lagi Sosok yang akan Sama Dengannya

Ketika Cinta Habibie dan Ainun Mempesona Bumi

Sejak beberapa hari yang lalu, home facebook ini telah dipenuhi oleh banyak postingan. Mulai dari postingan tentang Palestina yang tetap harus menegakkan hak atas tanahnya hingga postingan tentang cinta yang aku sebut saya dengan percintaan monyet ala anak SMA.

Hal yang menarik perhatianku salah satunya adalah postingan tentang adanya pemutaran Film Habibie dan Ainun yang sekarang telah beredar di bioskop di seluruh Indonesia.

Menarik, ujarku dalam hati. Langsung saja aku menge-klink salah satu link youtube itu dan menonton trailer dari film ini.

Sejenak aku terdiam dan menatap kaku setelah menonton film itu, lalu aku sedikit berfikir kapan aku bisa bertemu dengan sosok itu? *lagi. Laki-laki yang bernama Habibie.

Sabtu, 29 September 2012

Ketika Allah Mengajarkan Kita

Allah swt itu punya cara tersendiri.
Bagaimana mengajarkan hamba-Nya tentang kehidupan.
Jikalau orang mengatakan Allah mengajarkan kita dari ujian.
Maka sesungguhnya, ujian itu muncul dari diri kita sendiri.

Kalau dulu kita pernah meminta pada Tuhan.
"Allah, anugrahkan aku sebuah kehidupan yang baik".
Maka Allah memberikan kita posisi di dalam dua kehidupan.
Antara sesuatu yang bersumber dari kebaikan dan keburukan.
Mengapa?
karena Ia ingin kita tidak hanya cukup mendapatkan, tapi juga mengenalnya.

Sabtu, 18 Agustus 2012

Cacatan Hati Tentang Ikhlas (Part 2)


Ikhlas adalah “menjadikan tujuan hanyalah untuk Allah tatkala beribadah”, yaitu jika engkau sedang beribadah maka hatimu dan wajahmu engkau arahkan kepada Allah bukan kepada manusia. Ada yang mengatakan juga bahwa i
khlas adalah “membersihkan amalan dari komentar manusia”

“Sembunyikanlah kebaikan-kebaikanmu sebagiamana engkau menyembunyikan keburukan-keburukanmu, dan janganlah engkau kagum dengan amalan-amalanmu, sesungguhnya engkau tidak tahu apakah engkau termasuk orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang bahagia (masuk surga)”.

Jumat, 10 Agustus 2012

Catatan Hati tentang Ikhlas (Part 1)

Jika ada kader dakwah merasakan kekeringan ruhiyah, kegersangan ukhuwah, kekerasan hati, hasad, perselisihan, friksi, dan perbedaan pendapat yang mengarah ke permusuhan, berarti ada masalah besar dalam tubuh mereka. Dan itu tidak boleh dibiarkan. Butuh solusi tepat dan segera.
Jika merujuk kepada Al-Qur’an dan Sunnah, kita akan menemukan pangkal masalahnya, yaitu hati yang rusak karena kecenderungan pada syahwat. “Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (Al-Hajj: 46). Rasulullah saw. bersabda, “Ingatlah bahwa dalam tubuh ada segumpal daging, jika baik maka seluruh tubuhnya baik; dan jika buruk maka seluruhnya buruk. Ingatlah bahwa segumpul daging itu adalah hati.” (Muttafaqun ‘alaihi). Imam Al-Ghazali pernah ditanya, “Apa mungkin para ulama (para dai) saling berselisih?” Ia menjawab,” Mereka akan berselisih jika masuk pada kepentingan dunia.”
Karena itu, pengobatan hati harus lebih diprioritaskan dari pengobatan fisik. Hati adalah pangkal segala kebaikan dan keburukan. Dan obat hati yang paling mujarab hanya ada dalam satu kata ini: ikhlas.

Total Pageviews