rel='shortcut icon'/>
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan

Selasa, 17 Juli 2012

Loving Sky (Part 1)

Well, sebenarnya aku bingung mau mulai dari mana tulisan ini. Tapi anggap aja ini sebuah coretan-coretan kecil yang menepis kegalauanku.

yaps, galau. G A L A U. pasti kamu semua udah sering ngedengerin tentang kata-kata ini. Bahkan mungkin tidak lagi menganggapnya sebagai hal yang tabu, sehingga layak untuk diperbincangkan setajam silet. tapi sayang, silet di rumah saya lagi kacau, gak nemu di mana-mana.

Cerita 1

Selasa, 23 Agustus 2011

Really, I Miss Him (Part 3)

Ahhhh... Terik sekali kota ini, sepertinya kulitku akan berubah hitam jika aku seharian berteduh di bawah matahari. 

Ya.. kampus tercinta dan menjadi 'jantung hati'-nya masyarakat Aceh. Entah siapa yang awalnya mengabarkan istilah itu, tapi yang pasti aku hanya menemukannya di sebuah kelender akademik yang dibagikan setiap semester ganjil.  Aku menutup buku cacatanku selepas kuliah yang sedikit membuat keningku berkerut dengan berbagai macam istilah dan teoritis yang membuatku menggila. Mata kuliah prinsip-prinsip manajemen. Jujur saja, aku sering tertidur dan menguap pada mata kuliah ini, dengan sesekali memijit-mijit keningku. Kulirik jam tangan coklat pemberian kakakku yang menunjukkan saatnya matahari tersenyum gembira dan mencari Stella di ruangan. Takut-takut ia sudah melarikan diri duluan meninggalkan aku. namun ternyata, dia tetap berada di ruangan kelas sambil berbicara dengan riang bersama teman-teman yang lain.

"Yuk.. aku mau pulang", ujarku sambil meletakkan tas ke bahu dan mengengam kunci mio di tanganku. Aku sedang tidak tertarik membicarakan apapun dengan yang lainnya. Well, sepertinya mood-ku senang tidur.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Really, I Miss Him (Part 2)

Seperti biasa rutinitasku tetap saja kuliah, ngampus lalu kembali disibukkan dengan urusan kecil bersama anak-anak panti. Ya, belakangan setelah menjadi salah satu mahasiswa psikologi di universitas negeri, aku menyulap diriku untuk lebih terlibat dengan dunia anak-anak. Aku mengambil tas ransel hitam yang semakin tua diusianya yang menjelang tahun ke dua dan memakai kembali sebuah sepatu kets warna krem yang sudah mulai sobek di sudut kiri dan kanannya.

Hmm... sepertinya dia sudah minta diganti, ujarku dalam hati.

"Pergi dulu ya, nda.. ", izinku kepada wanita yang usianya tak lagi terbilang muda.

Aku memutuskan untuk menjemput Stella, temanku terlebih dahulu baru kami akan berangkat bersama-sama ke kampus. Ya... maklum saja, rumahku dan rumah dia lebih dekat dan setidaknya kami bisa menghemat ongkos BBM yang semakin melambung di tengah panasnya kota Banda Aceh ini. Aku menghidupkan motor mio kesayanganku dan melaju k rumahnya. hanya butuh melewati beberapa rumah dan sepetak tanah kosong, rumahku dan rumahnya bertemu. Ketika aku sampai di depannya,
"Hei... Delias... aku punya kabar gembira loh.. ", ujar Stella sambil mengambil helm yang aku sodorkan padanya.

"Oh ya? apa itu?",

"Semalam dia sms aku loh... nanyain kabar aku gimana? trus, dia juga bilang kenapa gak bisa ketemu belakangan ini,.... ", Aku sedikit terdiam dan mengigit bibirku dan menaikkan alisku, sambil kemudian menghela nafas panjang. Hingga akhirnya di sepanjang perjalanan aku hanya menemukan temanku tersebut sibuk membicarakan dia dengan semua pembicaraan sms mereka. Aku akhirnya hanya memilih untuk mengeluarkan komentar-komentar kecil dan mendengarkan Stella dengan hati yang dongkol.

*besok disambung lagi ya.. :D

Minggu, 07 Agustus 2011

Really, I Miss Him (Part 1)

"really, i miss you.. Kenapa aja kamu? Kok gak pernah muncul lagi? :(",
hampir saja pesan itu terkirim padanya. Hanya perlu menekan enter dan pesan itu akan sampai padanya.
Ah... tidak, aku malu.. Kataku dalam hati. Kulemparkan badanku di atas tempat tidur dan menutup wajah dengan sebuah bantal, lalu aku menjerit. Sekeras-kerasnya sampai seluruh tubuhku melemas dan suaraku menghilang. Tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarku dan itu bunda.

"ada apa? Kenapa?", aku menatapnya sambil sedikit tersenyum.
"gak ada, lagi stress aja, bunda", ujarku sambil duduk di atas tempat tidur dan menatapnya. Lalu aku bangun dan berlari memeluknya.
"nda, adek kangen... ", kataku sambil memeluknya erat lallu bundapun meninggalkan diriku yang masih saja tersenyum-senyum.

*besok sambung ceritanya.. Udah buka.. :D

Total Pageviews