rel='shortcut icon'/>

Sabtu, 13 Agustus 2011

Really, I Miss Him (Part 2)

Seperti biasa rutinitasku tetap saja kuliah, ngampus lalu kembali disibukkan dengan urusan kecil bersama anak-anak panti. Ya, belakangan setelah menjadi salah satu mahasiswa psikologi di universitas negeri, aku menyulap diriku untuk lebih terlibat dengan dunia anak-anak. Aku mengambil tas ransel hitam yang semakin tua diusianya yang menjelang tahun ke dua dan memakai kembali sebuah sepatu kets warna krem yang sudah mulai sobek di sudut kiri dan kanannya.

Hmm... sepertinya dia sudah minta diganti, ujarku dalam hati.

"Pergi dulu ya, nda.. ", izinku kepada wanita yang usianya tak lagi terbilang muda.

Aku memutuskan untuk menjemput Stella, temanku terlebih dahulu baru kami akan berangkat bersama-sama ke kampus. Ya... maklum saja, rumahku dan rumah dia lebih dekat dan setidaknya kami bisa menghemat ongkos BBM yang semakin melambung di tengah panasnya kota Banda Aceh ini. Aku menghidupkan motor mio kesayanganku dan melaju k rumahnya. hanya butuh melewati beberapa rumah dan sepetak tanah kosong, rumahku dan rumahnya bertemu. Ketika aku sampai di depannya,
"Hei... Delias... aku punya kabar gembira loh.. ", ujar Stella sambil mengambil helm yang aku sodorkan padanya.

"Oh ya? apa itu?",

"Semalam dia sms aku loh... nanyain kabar aku gimana? trus, dia juga bilang kenapa gak bisa ketemu belakangan ini,.... ", Aku sedikit terdiam dan mengigit bibirku dan menaikkan alisku, sambil kemudian menghela nafas panjang. Hingga akhirnya di sepanjang perjalanan aku hanya menemukan temanku tersebut sibuk membicarakan dia dengan semua pembicaraan sms mereka. Aku akhirnya hanya memilih untuk mengeluarkan komentar-komentar kecil dan mendengarkan Stella dengan hati yang dongkol.

*besok disambung lagi ya.. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews