rel='shortcut icon'/>

Kamis, 25 Agustus 2011

Ingin Berhenti

Mereka menyebutnya sebagai sesuatu yang berpura-pura. Seperti :
Berpura-pura baik,
Berpura-pura pintar,
Berpura-pura peduli,
Berpura-pura bijak,
berpura-pura senang.



1. Berpura-pura baik
jika aku melakukan sesuatu hal yang memberikan keuntungan bago orang lain. Seperti menolong teman mengerjakan tugas, menolong teman untuk berobat dan sebagainya.

2. Berpura-pura pintar
jika aku bisa menjawab dan bertanya tentang hal-hal yang ada disekelilingku. Yang ditanya, agar mendapatkan perhatian sedangkan menjawab agar aku dianggap telah pintar.

3. 8erpura-pura peduli
jika aku melihat seorang teman dalam masalah, lalu aku menolongnya. Jika ia sedih aku di samping dia.

4. Berpura-pura bijak
jika aku ikut terlibat dengan sebuah kasus dan aku menjadi orang ketiga yang berusaha menyelesaikannya.

5. Berpura-pura senang
jika aku tersenyum dan tertawa di depan dan ikut merasakan kebahagiaan.

Dan kini, aku menganggapnya sebagai sebuah hadiah terindah dari kata-kata tersebut dalam hidupku. Belakangan aku jadi mulai malas untuk melakukan hal-hal yang melibatkan afeksi dan perasaan. Terlibat hubungan yang mendalam dengan orang lain dan bahkan aku juga semakin malas untuk sekedar membagikan pengetahuanku dengan orang lain.

Mungkin akan lebih benar, jika aku memilih untuk sendiri dan memulai menghidupkan duniaku sendiri. Menanamkan bahwa keegoisme itu adalah diriku. Aku bosan menjadi orang baik karena dengannya aku lebih sering berhenti bergerak dan sering menyudutkan posisiku.

Biarlah Tuhan-ku saja yang tahu apa yang aku pikirkan, aku rasakan dan aku inginkan. Tak lagi memperdulikan orang lain, mungkin itu lebih baik.

Don't judge people by it cover.
tampilan baik tidak berarti dia baik.

semoga Allah mengampuni dosaku.. Amin..

Malam 25 Ramadhan, 24 agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews