rel='shortcut icon'/>

Kamis, 18 November 2010

CERITA BINTANG

    Hidupku telah berakhir, saat sang bintang tak ada,
menyinari diriku yang ada disini.
Hari telah menelan bintangku,
Hingga kini bintangku tak kudapat,
 walaupun aku mencari diantara banyaknya bintang yang bertaburan di langit malam.

Ternyata bintangku telah hilang.
Sia-sia ku mencarinya,walaupun jauhku berjalan.
menapaki hari,hingga aku tak pernah tahu,
dimana kau berada

Aku terduduk diam memandangi langit kelam
Aku merasa duniaku sirna tanpa bintang di sisiku
“Kau tak boleh menyerah”. kata awan yang berteduh

Namun hingga hari ini, aku masih duduk berlamun diri.
Tak ada yang dapat membangunkanku dari lamunan ini.

“Lebih baik kau pergi kalau kau tak ingin hidup”.matahari menatap tajam.
Hatiku menciut.
“Lihat aku! meski tersembunyi oleh malam, aku tak pernah menyerah bersinar”.
tatap matahari garang.
                                                                                     
Tak henti aku berfikir, dapatkah aku bertahan hidup?
Tanpa Sang bintang yang selalu menemaniku.

Haripun berjalan, mengukir luka di hati.
“Mengapa kau masih melamun”. Kata matahari yang menyindir.
“Bukankah hidupmu t’lah berakhir! Pergi kau dari sini!” usirnya

Aku memandang diri, mengapa aku begini?
Bukankah aku selalu berusaha ‘tuk bisa, tapi…
 mengapa aku begini?
Mengapa?
Pertanyaan itu terus menghantuiku hingga fajar menyinsing,
aku merenung diri, sampai malam kembali menemui kasihnya.
aku masih bingung, kenapa aku begini?
Padahal…
 aku adalah dia, Bukan?

“Kali inipun kau hadir”. Ujar matahari sinis
mulutku bungkam. Tidak! Bukan ini yang kuinginkan!
Jerit hatiku.
Aku harus berhenti sampai di sini!
Ingatku kembali.

Mencoba merangkai kata, Semoga ucapku benar.
“Tentu saja aku datang”. Jawabku.
“Kenapa?”. Tanya matahari heran.
“Karena aku adalah Bintang yang akan bersinar pula”. Sahutku sigap.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews