Tidak ada satu orangpun yang sempurna, baik dari fisik maupun psikisnya. Seseorang yang sempurna dalam hal perangainya, dalam hal cara ia berbicara dan dalam hal keberadaannya.
Allah memang mengajarkan kita tentang kesempurnaan, memberikan waktu kita untuk mempelajarinya. Dia-lah Allah yang menciptakan seluruh Alam dalam kesempurnaan dan menjadikannya indah dan selalu bermamfaat untuk manusia.
Lalu, saat itulah sebenarnya kita sedang belajar dan menuju kesempurnaan yang hanya salah satu bagian block dari sekumpulan design block.
Aku ingin bercerita tentang orang-orang yang aku temui beberapa saat selama aku berada di sini.
Sebutlah ia temanku. Aku cukup lama sudah mengenalnya dan banyak orang yang menaruh simpatinya karena wajahnya yang cantik dan perilakunya yang sungguh menawan hati. tak hanya itu, ia juga seseorang yang menjadi panutan untuk bidang akademisi. Tapi, aku pernah menangis untuknya karena ketidakhadiran dirinya di sisiku saat aku butuh dia. Lalu setelah kejadian itu terjadi dan terus terjadi lalu, aku akhirnya belajar. bahwa tidak ada manusia yang sempurna, dan mengisi hari dalam kebermaknaan itu orang lain sangat dianjurkan tapi berusahalah untuk ikhlas dan tidak menilainya. Sulit, tapi itulah sebuah pilihan yang sebenarnya.
Sebutlah ia wanita yang tak lama beberapa saat yang lalu aku kenal. sama seperti yang sebelumnya. Wajahnya rupawan begitu juga dengan perangainya. ia juga seseorang yang mendapatkan kesempatan untuk berada di wilayah pendidikan dengan predikat yang baik. Tak hanya itu, wanita itu adalah seorang muslimah yang menutup rapat tubuhnya. lalu, akhirnya aku mengetahui bahwa sebaik-baiknya kita menjaga fisik belum tentu kita bisa menjaga hubungan dengan yang bukan muhrim. Lalu, aku belajar untuk menjaga diri dan hubungan dengan yang bukan muhrim, lagi.
Lalu, sebut saja ia adalah diriku. aku yang sedang belajar memperbaiki diri dan terkadang lidah dan hati ini masih saja mencurahkan sesuatu yang tidak baik. baik dari hanya sekedar pembicaraan biasa hingga yang sebenar-benarnya berbicara. seseorang beberapa hari yang lalu memintaku untuk diperkenalkan pada wanita 'akhwat-akhwatan', aku mengerti maksudnya, namun aku berusaha untuk menyamakan pemikiranku dengan pendapat beberapa orang lainnya dan akhirnya aku menemukan gambaran arti tersebut. Karena tidaklah mungkin seseorang berkata demikian, jika ia tidak menemukanh hal tersebut dengan lawan bicaranya.
Layaknya pemikiran kebanyakan orang tentang wanita muslimah, jika kerudung telah mencapai di bawah bahu, lalu menutupi dada dan mata masih mampu menunduk dan tubuh tertutup rapi oleh pakaian yang tidak berbentuk. tak hanya itu, tilawah dan pegangan agamanya kuat. Ia juga wanita yang aktif di organisasi kampus dan memiliki prestasi yang gemilang di dalam dunia kampus. Namun bukan berarti ia tidak luput dari hobinya sendiri. Dari kebosanan yang kemudian ia isi dengan hal lainnya. atau keinginannya untuk menunjukkan kecantikannya di dunia maya dan lainnya.
Hal itu terjadi. Lalu, aku sebut saja, karena dia wanita dan dia manusia kemudian Allah mengajarkannya untuk menjaga dirinya dengan sebuah kehormatan dan identitas diri. dan dia itu adalah aku.
Banyak hal yang kemudian terjadi, dan mengajarkan aku untuk menuliskan kata-kata tersebut.
"Bahwa Allah mengajarkan kita tentang kesempurnaan, dan manusia itu tidak ada yang sempurna. namun Allah meminta kita untuk menuju ke arah tersebut".
Allah memang mengajarkan kita tentang kesempurnaan, memberikan waktu kita untuk mempelajarinya. Dia-lah Allah yang menciptakan seluruh Alam dalam kesempurnaan dan menjadikannya indah dan selalu bermamfaat untuk manusia.
Lalu, saat itulah sebenarnya kita sedang belajar dan menuju kesempurnaan yang hanya salah satu bagian block dari sekumpulan design block.
Aku ingin bercerita tentang orang-orang yang aku temui beberapa saat selama aku berada di sini.
Sebutlah ia temanku. Aku cukup lama sudah mengenalnya dan banyak orang yang menaruh simpatinya karena wajahnya yang cantik dan perilakunya yang sungguh menawan hati. tak hanya itu, ia juga seseorang yang menjadi panutan untuk bidang akademisi. Tapi, aku pernah menangis untuknya karena ketidakhadiran dirinya di sisiku saat aku butuh dia. Lalu setelah kejadian itu terjadi dan terus terjadi lalu, aku akhirnya belajar. bahwa tidak ada manusia yang sempurna, dan mengisi hari dalam kebermaknaan itu orang lain sangat dianjurkan tapi berusahalah untuk ikhlas dan tidak menilainya. Sulit, tapi itulah sebuah pilihan yang sebenarnya.
Sebutlah ia wanita yang tak lama beberapa saat yang lalu aku kenal. sama seperti yang sebelumnya. Wajahnya rupawan begitu juga dengan perangainya. ia juga seseorang yang mendapatkan kesempatan untuk berada di wilayah pendidikan dengan predikat yang baik. Tak hanya itu, wanita itu adalah seorang muslimah yang menutup rapat tubuhnya. lalu, akhirnya aku mengetahui bahwa sebaik-baiknya kita menjaga fisik belum tentu kita bisa menjaga hubungan dengan yang bukan muhrim. Lalu, aku belajar untuk menjaga diri dan hubungan dengan yang bukan muhrim, lagi.
Lalu, sebut saja ia adalah diriku. aku yang sedang belajar memperbaiki diri dan terkadang lidah dan hati ini masih saja mencurahkan sesuatu yang tidak baik. baik dari hanya sekedar pembicaraan biasa hingga yang sebenar-benarnya berbicara. seseorang beberapa hari yang lalu memintaku untuk diperkenalkan pada wanita 'akhwat-akhwatan', aku mengerti maksudnya, namun aku berusaha untuk menyamakan pemikiranku dengan pendapat beberapa orang lainnya dan akhirnya aku menemukan gambaran arti tersebut. Karena tidaklah mungkin seseorang berkata demikian, jika ia tidak menemukanh hal tersebut dengan lawan bicaranya.
Layaknya pemikiran kebanyakan orang tentang wanita muslimah, jika kerudung telah mencapai di bawah bahu, lalu menutupi dada dan mata masih mampu menunduk dan tubuh tertutup rapi oleh pakaian yang tidak berbentuk. tak hanya itu, tilawah dan pegangan agamanya kuat. Ia juga wanita yang aktif di organisasi kampus dan memiliki prestasi yang gemilang di dalam dunia kampus. Namun bukan berarti ia tidak luput dari hobinya sendiri. Dari kebosanan yang kemudian ia isi dengan hal lainnya. atau keinginannya untuk menunjukkan kecantikannya di dunia maya dan lainnya.
Hal itu terjadi. Lalu, aku sebut saja, karena dia wanita dan dia manusia kemudian Allah mengajarkannya untuk menjaga dirinya dengan sebuah kehormatan dan identitas diri. dan dia itu adalah aku.
Banyak hal yang kemudian terjadi, dan mengajarkan aku untuk menuliskan kata-kata tersebut.
"Bahwa Allah mengajarkan kita tentang kesempurnaan, dan manusia itu tidak ada yang sempurna. namun Allah meminta kita untuk menuju ke arah tersebut".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar