rel='shortcut icon'/>

Senin, 27 Juni 2011

Psikologi Cinta- Sternberg


Cinta (love) adalah salah satu tema yang paling umum dalam lagu-lagu, film, dan kehidupan kita sehari-hari. Sebagian besar orang dalam budaya kita menerima cinta sebagai pengalaman manusia yang umum, dan sebuah dan sebuah polling pada tahun 1993 menemukan bahwa hampir tiga dari empat orang Amerika mengatakan bahwa mereka sedang “dilanda cinta”.
Cinta merupakan suatu kombinasi emosi, kognisi, dan perilaku yang dapat terlibat dalam hubungan intim. Menurut Shaver, Morgan dan Wu (1996) cinta adalah reaksi emosional yang sama dikenalnya dan sama mendasarnya dengan rasa marah, kesedihan, kegembiraan dan rasa takut. Dipenelitian milik Aron dan Paris (1995) menemukan bahwa cinta dapat meningkatkan self efficacy dan self esteem.

Dalam psikologi dikenal beberapa hal tentang cinta.
  • Cinta membara (passionate love) : suatu respon emosional yang intensif dan sering kali tidak realistikterhadap orang lain. Orang yang mengalami emosi ini biasanya menginterpretasikannya sebagai “cinta sejati”, sementara pengamat dari luar lebih menamainnya sebagai “kegilaan”.
  • Cinta tak terbalas (unrequited love): cinta yang dirasakan oleh satu orang kepada orang lain yang tidak dirasakan oleh orang sebaliknya.
  • Cinta karib (companionate love) : afeksi yang kita rasakan terhadap orang-orang yang berada orang-orang yang sangat dekat kaitannya dengan hidup kita. Cinta ini didasarkan pada pertemanan, saling ketertarikan, minat yang sama, saling menghargai, dan kepedulian terhadap kesejahteraan masing-masing.
  • Cinta sempurna (consummate love) : cinta ini dinyatakan sebagai bentuk cinta yang ideal, namun sangat sulit untuk dicapai.
Terdapat sebuah kepercayaan di Cina, dimana cinta ditekankan pada konsep yuan, yaitu keyakinan bahwa cinta sudah ditakdirkan dan merupakan masalah nasib. Atau dengan kata lain, cinta dikenal sebagi sebuah kekuatan eksternal di luar kuasa seseorang; dua orang yang telah jatuh cinta karena sudah di tuliskan di bintang-bintang.
Konseptualisasi tentang cinta utama yang lain yaitu model segitiga cinta (triangular model of love) dari Sternberg (1998), yang memiliki komponen berikut :
  • Komponen keintiman (intimacy): kedekatan yang dirasakan oleh dua orang dan kekuatan dari ikatan yang menahan mereka bersama.
  • Komponen nafsu (passion): didasarkan pada percintaan, ketertarikan fisik dans eksualitas, dengan kata lain sebagai cinta yang membara.
  • Komponen keputusan/ komitmen (decision/ commitment) : merepresentasikan faktor kognitif seperti keputusan bahwa anda mencintai dan ingin bersama dengan orang lain dan juga berkomitmen untuk mempertahankan hubungan. 

Berikut ini terdapat model segitiga Sternberg :
  

Sumber :

Baron, Robert A & Byrne, Donn. (2009). Psikologi Sosial (10th ed). Jakarta : Erlangga.

2 komentar:

  1. Mm.. blog yang bagus, banyak info yg bermanfaat. Tapi sayang tulisan yang sifatnya umum dengan tulisan pribadi bercampur dalam satu laman. padahal jika dipisahkan pasti akan lebih kelihatan bagus. Salam hangat selalu..

    BalasHapus
  2. iya.. memang ada yg masih bercampur.. hm.. nanti bakalan di coba untuk buat lagi.. makasih atas kunjungannya.. salam hangat.. :)

    BalasHapus

Total Pageviews