rel='shortcut icon'/>

Minggu, 26 Juni 2011

Jika kamu punya kata-kata yang baik, maka simpanlah dia. Tapi jika itu buruk, maka hilangkanlah dia.

"Jika kamu punya kata-kata yang baik, maka simpanlah dia. Tapi jika itu buruk, maka hilangkanlah dia."


Bukan berarti aku berkata demikian aku sudah menjadi lebih baik. tapi aku sedkit terteguh dan terdiam ketika kata-kata itu tiba-tiba meluncur mudah dari orang-orang di sekelilingku dan melontarkannya sebagai sesuai yang disebut dengan emosi sesaat. aku berkata demikian, bukan berarti aku tidak pernah mendengarkannya, bukan berarti dia tidak pernah melekat dalam pikiranku. Tapi itu sedang aku coba tanamkan dalam ketidaksadaranku agar tidaka da orng-orang disekelilingku yang sakit secara psikis.


Bundaku bukan wanita yang sempurna terlebih bisa melihat sesuatu dalam nilai yang baik selalu. tapi hanya saja dia selalu mengingatkanku ketika aku sakit dan salah. Begitu juga denganku, yang juga mengingatkannya. Ayah juga bukan laki-laki yang terhebat, tapi aku menyebutnya sebagai laki-laki luar biasa karena dialah aku mungkin bisa berada di Psikologi.



Kembali kepada kata-kata itu. makna Munafik memiliki arti seseorang yang berkata lain dan berbuat dengan sesuatu yang lain. Dalam artian, orang-orang menyebutnya dengan bermuka dua. Hal itu biasanya terjadi, karena seseorang melihat ada orang yang berbuat namun tidak sesuai dengan perkataanya. 


Sedikit merasa 'Amazing' dengan kata-kata itu, karena kata-kata itu yang membuatku menjadi sakit berturut-turut dan menjadi harus kembali mengkonsumsi obat-obat yang menyebalkan itu. Sampai pada akhirnya malam itu aku jatuh pingsan dan terpaksa hampir di bawa ke rumah sakit, lalu selama beberapa hari harus sedikit menjaga stamina dengan meminum obat-obat dan terhuyung-huyung.


Tapi, entah kenapa  sakit sekali rasanya. sesak. bahkan menjadi semakin sesak ketika harus melihat kata-kata itu kembali diucapkan oleh orang-orang sekitar. Bahkan oleh orang yang sudah aku anggap lebih mengerti tentang diriku hingga sampai beberapa kali episode aku bertanya-tanya dengan temanku apakah mukaku ada dua? dan aku pernah merusak amanahnya? tapi, tidak ada jawabannya.


Oneday, seorang teman mengatakan padaku untuk tidak terlalu memikirkan kata-kata itu. Tidak, aku tidak memikirkannya. tapi, entah kenapa tiba-tiba nyeri itu muncul sendiri di dada dan membuatku kembali sesak ketika kata-kata itu hadir. Mungkin sedikit merasa sangat kekanakan memang dan sedikit 'lebay', tapi itu benar. di dada ini benar-benar sakit.


Saat ini, yang sedang ku jaga adalah agar kata-kata itu tidak keluar dari bunda dan keluargaku. Hanya itu. Orang lain mungkin mudah mengatakannya. Tapi aku hanya sering menuliskannya di atas kertas dengan sebuah pulpen dengan dibumbuhi tanda '?'. Sambil berfikir, dimana salahku?




Banda Aceh, 26 Juni 2011
Empat kali mendengarkan kata-kata itu. Dua atas namaku, satu mendefinisikan dan satu memberikan pertanyaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews