lelaki luar biasa itu bernama ayah
ku sebut saja ia pemain dalam sandiwara Tuhan
karena ia memang memainkannya dengan sempurna dan usai
baru beberapa waktu yang lalu
lelaki luar biasa itu bernama ayah
aku memintanya untuk menyediakan sebongkah uang
yang kupakai untuk pendidikanku
iapun menyediakannya dan menberinya padaku
tanpa ku tahu dari mana asalnya
lelaki luar biasa itu bernama ayah
dia memintaku tetap tersenyum
ketika kegagalan membuatku jatuh dan menangisinya
membuatku merasa kecil dan merana
tapi dia memegang tanganku dan berkata
"masih ada hari esok"
lelaki luar biasa itu bernama ayah
aku lelah ayah
dengan rutinitas kampusku
tapi, engkau memintaku menembus jagat mimpimu
dan memotivasiku untuk bergulat dengan mimpi itu
hingga aku menyadari itu, mimpiku juga
tetap saja ku panggil ia lelaki luar biasa, ayah
pernah aku sakit dan terjatuh
lalu engkau membangunkanku dan mengobatiku
menemaniku hingga sadarku tiba.
agar nanti, ketika aku bangun, aku merasa baik-baik saja
ayah itu lelaki luar biasa
ia selalu merindukan aku dan saudaraku
ketika kami pergi dan terlambat untuk pulang
terkadang menelpon dan berkata
"jangan lupa makan, kunci honda"
ya, tapi kini dia selesai dalam sandiwara
dan menitipkanku banyak mimpi
memakuku dengan harapannya
dan mengukirkan sebuah rona wajah bahagianya
di setiap sudut hati
5 Maret 2011
***********************************************************************************
hari ini kakak dan abang wisuda. mereka tampak bahagia meskipun tanpa lelaki luar biasa kami.
ku harap kami masih mampu berdiri dan bertahan hingga nantinya tiba giliran kami yang menggunjunginya dan menyelesaikan tugas sandiwara ini.
“Ya… Allah Ampunilah Dosa Qu Dan Dosa Kedua Orangtua Qu,Kasihanilah beliau berdua sebagai mana mereka mencintai dan menyayangiku diwaktu kecil (hingga sekarang)”
BalasHapusamin ya rabbal'alamin...
BalasHapus