Di suatu hari, ada seorang temanku yang duduk di sisiku sambil menutup kedua matanya dan menangis. ia lalu berkata, "aku tahu aku ini bukan apa-apa, aku tidak punya kekuatan".
Di hari yang lain, temanku yang lainnya lagi, mengalirkan air matanya di depanku sebari melihat ke arah jalanan yang semakin lenggang. lalu berkata, "kenapa Tuhan menciptakan hidupku seperti ini!?",
Di suatu tempat, seorang adik berkata pada kakaknya, "aku tidak bisa, kak... tak ada yang aku mengerti dari materi ini".
Sedangkan di dalam dimensi yang lain:
Seorang wanita dengan kerudungnya, "aku ingin lulus dengan nilai yang terbaik, sesulit apapun".
Seorang laki-laki berkata, "aku ingin menjadi mengabdi bagi kedua orang tuaku, maka aku belajar".
Begitulah sebuah skenario yang telah ada di sekitarku. aku menganggapnya sebagai sesuatu yang mengajarkan aku tentang bagaimana sepatutnya aku bersyukur kepada Allah swt. kadang kala, kita lupt bahwa sebenarnya kita telah diberikan begitu banyak nikmat oleh Allah dan kemudian terjatuh lalu menanyakan pada Allah, mengapa harus diriku.
beberapa hari yang lalu, aku juga disadarkan oleh perbuatanku yang lalai. aku berkata bahwa aku tidak bisa jika harus berhadapan dengan bahasa inggris. lalu temanku berkata, "jangna bilang seperti itu, kita tidak akan pernah bisa kalau kita tidak pernah mencoba.". Dan akupun tersadarkan oleh ucapannya. bahwa apa yang aku percayakan saat ini, akan berakibat untukku.
Banyak hal yang mungkin bisa membuat kita jatuh dan tidak lagi bersemangat dalam menjalani kehidupan ini, mulai dari kondisi keluarga dan keuangan yang tidak memadai. kondisi teman-teman yang membenci bahkan melukaimu, kondisi keputus asaan atas hasil yang tidak memuaskan serta kondisi hubungan dengan pacar maupun klien. semunya membuat kita akan termotivasi untuk memiliki perasaan sedih yang mendalam. tapi, apakah kita ingin mengalah dari kondisi tersebut? aku harap tidak! karena tidaklah satu orangpun yang bisa menolong kita untuk bangun kecuali kita sendiri. motivasi yang terbesar dalam hidup adalah ketika kita mampu memotivasi diri kita sendiri.
boleh, jika harus bersedih, dan bersedihlah sedalam-dalamnya.
lalu, kemudian bangunlah... setegak-tegaknya.
Di hari yang lain, temanku yang lainnya lagi, mengalirkan air matanya di depanku sebari melihat ke arah jalanan yang semakin lenggang. lalu berkata, "kenapa Tuhan menciptakan hidupku seperti ini!?",
Di suatu tempat, seorang adik berkata pada kakaknya, "aku tidak bisa, kak... tak ada yang aku mengerti dari materi ini".
Sedangkan di dalam dimensi yang lain:
Seorang wanita dengan kerudungnya, "aku ingin lulus dengan nilai yang terbaik, sesulit apapun".
Seorang laki-laki berkata, "aku ingin menjadi mengabdi bagi kedua orang tuaku, maka aku belajar".
Begitulah sebuah skenario yang telah ada di sekitarku. aku menganggapnya sebagai sesuatu yang mengajarkan aku tentang bagaimana sepatutnya aku bersyukur kepada Allah swt. kadang kala, kita lupt bahwa sebenarnya kita telah diberikan begitu banyak nikmat oleh Allah dan kemudian terjatuh lalu menanyakan pada Allah, mengapa harus diriku.
beberapa hari yang lalu, aku juga disadarkan oleh perbuatanku yang lalai. aku berkata bahwa aku tidak bisa jika harus berhadapan dengan bahasa inggris. lalu temanku berkata, "jangna bilang seperti itu, kita tidak akan pernah bisa kalau kita tidak pernah mencoba.". Dan akupun tersadarkan oleh ucapannya. bahwa apa yang aku percayakan saat ini, akan berakibat untukku.
Banyak hal yang mungkin bisa membuat kita jatuh dan tidak lagi bersemangat dalam menjalani kehidupan ini, mulai dari kondisi keluarga dan keuangan yang tidak memadai. kondisi teman-teman yang membenci bahkan melukaimu, kondisi keputus asaan atas hasil yang tidak memuaskan serta kondisi hubungan dengan pacar maupun klien. semunya membuat kita akan termotivasi untuk memiliki perasaan sedih yang mendalam. tapi, apakah kita ingin mengalah dari kondisi tersebut? aku harap tidak! karena tidaklah satu orangpun yang bisa menolong kita untuk bangun kecuali kita sendiri. motivasi yang terbesar dalam hidup adalah ketika kita mampu memotivasi diri kita sendiri.
boleh, jika harus bersedih, dan bersedihlah sedalam-dalamnya.
lalu, kemudian bangunlah... setegak-tegaknya.
mantrap
BalasHapusterimakasih.. :D
BalasHapus