rel='shortcut icon'/>

Rabu, 14 Agustus 2013

Jenuh: Talk and Holiday

Malam ini sebelum waktu tidur, aku menyempatkan diri untuk sedikit diam dan berfikir di depan cermin. Harapannya sederhana, hanya ingin memastikan apa yang membuatku sedikit tidak jelas belakangan ini.
Hingga pada akhirnya seorang teman SMA-ku dulu yang memberitahukan aku bahwa mungkin aku jenuh.

Sepertinya ia benar, karena belakangan aku sering sekali merasa lelah dan tidak bersemangat untuk melakukan banyak hal. Terlebih semenjak masa-masa setelah praktikum dan deadline laporan dimasukkan.

Kejenuhan itu tentunya bisa terjadi pada semua orang, dan bisa saja menjadi sesuatu yang membahayakan, menurutku. Mengapa? Karena jika kejenuhan itu tidak segera diselesaikan, maka semua tindakan lainnya akan 'keteteran' atau stagnant. Maksudnya adalah tidak adanya memajuan dalam melakukan apapun.


Berbicara dengan Orang Lain
Menghabiskan waktu untuk sedikit berbagi cerita dengan orang lain atau mendengarkan orang lain bercerita bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, sebaiknya mulailah dengan hal-hal yang sederhana dan segar, dengan tidak terlalu banyak menghabiskan waktu untuk membahas hal-hal yang berat. Sebab, otak kita juga perlu istirahat dari tindakan-tindakan dan kegiatan sehari-hari yang kita lakukan.

Tidak hanya itu, beberapa penelitian yang saya temui juga mengatakan bahwa berbicara  dengan orang yang tidak terlalu dekat dengan kita atau orang asing dapat memberikan kondisi kenyamanan dan problem solving yang lebih memadai, karena bisa memberikan pandangan yang lebih objektif. Dan inilah faktornya kenapa kita perlu psikolog. *promosi.

Dan di malam ini, saya senang sekali sebelum tidur bisa sedikit bercerita dengan seorang teman SMA yang sudah lama tidak berkomunikasi intens. Dialah yang mengingatkan saya tentang teori ini dan semuanya sangat menyenangkan. Setidaknya, dia berhasil membuat saya tertawa beberapa kali.


Take a Holiday
Ya, saya rasa ini merupakan salah satu bentuk penghilang rasa jenuh yang baik pula. Bahkan juga bisa meredap rasa stress kerja atau daily stress lainnya. Meskipun kadang kala harus merogoh kocek yang cukup dalam dan besar. Namun setidaknya, ada sebuah ruangan yang menyegarkan di kita dapat rasakan.

Holiday juga tidak harus sesuatu yang mahal atau mungkin ke tempat mahal. kita bisa saja menghabiskan sedikit waktu di daerah perbukitan atau mungkin menghabiskan waktu sebentar di sisi pantai. Meskipun hanya sekedar untuk menikmati suasana angin dan ombak yang bertiup.

Dan ya.. itulah yang jarang saya lakukan belakangan ini. biasanya saya bisa menghabiskan waktu 3 kali seminggu untuk menggunjungi pesisir pantai yang paling terdekat, meskipun hanya sekedar untuk makan es krim coklat atau jajanan yang biasanya di jajakan di sana. atau saya juga memilih untuk sekedar duduk santai di sungai di bawah jembatan dekat kampus saya, yaitu Jembatan Lamnyong. Meskipun hanya sekedar untuk melihat mobil atau motor yang berlalu lalang di atas jembatan yang menghubungan Darussalam dan Lamgugop, atau tempat-tempat lainnya yang membuat saya bisa berfikir lebih jernih dan kadang mengsyukuri tentang hidup saya.

Mesjid Raya Baiturrahman-Aceh
Ya, semua itu yang sangat jarang saya lakukan belakangan ini dan saya rasa, saya perlu untuk melakukannya lagi. Seperti malam ini, saya berhasil keluar rumah dengan adik perempuan saya dan hanya untuk sekedar melihat mesjid raya di malam hari.

Good Night. Have a nice dream. :)

*Thanks to Dila. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews