rel='shortcut icon'/>

Senin, 21 April 2014

Internasional Food Fiesta- “Ketika Timphan Berada di Negeri Jiran”



(Tanjung Malim, Malaysia) Siapa yang tidak mengenal timphan? Jika kita memang seseorang yang tinggal dan besar di Aceh. Makanan yang merupakan salah satu jenis kue ini terbuat dari tepung gandum yang kemudian di campur dengan pisang atau rebusan labu dan santan ini. Lalu, diberikan campuran telur dan gula, yang disebut dengan ‘asokaya’. Tentunya, makanan ini telah menjadi kue ciri khas dari Aceh.


Makanan timphan yang disajikan
 Kampus saya,  Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) beberapa waktu yang lalu baru saja menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan memperkenalkan negara-negara yang mahasiswanya berada di UPSI. Setiap negara dimintakan untuk memperkenalkan makanan dari daerahnya. Oleh sebab itu, acara tersebut dikenal dengan kegiatan “Internasional Food Fiesta” yang diadakan 28 November lalu. Negara-negara yang dihadirkan dalam acara tersebut, antara lain: Nigeria dengan makanannya waina, yang terbuat dari campuran telur dan tepung gandum, Turki dengan makanannya kurdon kebab, Kurdistan dengan makanannya iprakh yang terbuat dari nasi yang dibaluti daun anggur, Amerika dengan makanannya brownies dan beberapa negara lainnya seperti China,  Brunei Darussalam, Thailand, serta Indonesia.
 
Makanan dan teman-teman dari negara lainnya.
Saat acara itu, Timphan menjadi pilihan dari kami semua sebagai makanan yang kami tawaran dalam memperkenalkan Indonesia, khususnya Aceh. Mengapa? Sebab kami berpikir, inilah kesempatan yang bisa kami tawaran kepada dunia luas tentang keanekaragaman indonesia, salah satunya sebuah negeri islami yang berada di paling ujung sumatra, Aceh. Tidak hanya itu, kami juga memperkenalkan Rujak Aceh yang tentu saja, benar-benar seperti rujak Aceh sebenarnya. Tidak seperti kebanyakan rujak yang ada di Malaysia atau daerah lain.
 
Rujak aceh yang disajikan
Hal yang menarik tentunya untuk saya sharing dengan pembaca adalah ketika saya dan teman-teman mempersiapakan semua kebutuhan untuk acara itu. Di pagi hari buta, seorang teman saya, Ida Fitria-mahasiswa magister sains psikologi harus berusaha pergi ke pasar pagi untuk membeli semua kebutuhan buah yang diperlukan untuk kedua jenis makanan itu. Tidak hanya itu, dia dan beberapa orang teman lainnya harus pergi pinggiran sungai untuk mencari daun pisang yang akan digunakan untuk timphan

Namun, semangat kami tidak hanya sampai di situ, dimalam harinya kami juga bersemangat untuk membuat timphan dan rujak bersama-sama dengan bantuan dari seorang ibu dari Aceh, hingga akhirnya kedua makanan tersebut berhasil dihidangkan dalam acara Internasional Food Fiesta.  

Hal menarik lainnya adalah ketika semua dihidangkan apik dengan menggunakan tumpo dan beberapa hiasan dari sayur mayur lainnya. Lalu, senang rasanya ketika mendengar komentar-komentar dari mereka yang bukan dari Aceh ketika merasakan timphan tersebut.  Salah seorang teman kami yang berasal dari Kurdistan berkomentar 

Nice food and it’s really sweet, the taste is good” ujarnya sambil melebarkan kedua kelopak matanya. Lalu, mereka yang merasa dari negeri jiran juga tidak ketinggalan ketika merasakan makanan tersebut, beberapa hari mereka juga berkomentar bahwa inilah pertama sekali mereka merasakan makanan khas Aceh yang unik sekaligus berbeda dengan makanan mereka, seperti rujak.

            Ya, itulah beberapa komentar dari teman-teman yang berasal dari luar negeri yang kami kenal tentang bagaimana timphan dan rujak.  Hal lainnya yang menarik adalah, adanya komentar dari salah satu dosen di UPSI dari Indonesia tentang makanan tersebut, meskipun beliau adalah orang Indonesia namun belum pernah sekalipun merasakan timphan. Hingga akhirnya, acara tersebut selesai dan semua timphan yang berjumlah 170 potong tersebut ludes dilahap oleh semua peserta.

***
Alhamdulillah sudah terbit. Terimakasih sudah mendukung. :)

11 komentar:

  1. Asyik timphan semakin di kenal, semoga kuliner dan masakan Aceh lainnya terus berkembang di negara-negara tetangga :)

    BalasHapus
  2. Amin.

    terima kasih sudah berkunjung aulia. :)

    BalasHapus
  3. Timphan adalah makan fenomenal dan favorit di Aceh :)
    jangan lupa main ke blog saya Kak ya http://negeridalamaksara.blogspot.com/

    BalasHapus
  4. Yaps, setuju sekali.
    Thanks udah datang. :)

    BalasHapus
  5. Tahniah KK Siti Tulisannya Masuk artikel pilihan di Aceh Blogger.. :)

    BalasHapus
  6. Nyoe lahawa lon kalinyoe Cut Kak..... Kapayah tanggong jaweub droe neuh...

    BalasHapus
  7. Aneuk Cipuga : Wah, alhamdulillah. baru tahu juga. makasih atas infonya. :)

    Zoloyankey : Hehe.. Menyoe hawa, insyaAllah keude kupi na sedia. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disinoe hana cut kak.... Oi cut kak, nyoe blog lon. Http://bangzabar.blogspot.com ngen http://inspirasibangzabar.blogspot.com

      Hapus
    2. sip. insyaAllah lon kunjung-kunjung. kiban cara ta follow?

      Hapus
  8. salam kenal..
    artikelnya bermanfaat dan bisa menambah wawasan.
    mantap.
    kunjungi kami balik di wisata kuliner di sumatra barat
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. sala kenal juga. terimakasihsudah mengunjungi. :)

      Hapus

Total Pageviews