rel='shortcut icon'/>

Senin, 24 Januari 2011

Bersyukur

ini posting tulisan lama...^-

^

------------------------------------------------------------------------------------

Ini adalah sebuah kisah, yang didalamnya punya hikmah luar biasa. Menyadarkan saya dan anda, bahwa di luar kita, ada mereka yang diberikan cobaan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, namun mereka sanggup bersabar dengan cobaan tersebut. Bahkan, bersyukur dengan apa yang diterimanya.

Saya copy paste tulisan ini, sebagai pengingat untuk saya, dan yang membacanya,


dari situsnya blognya Abu Hudzaifah. Balasan nan Indah… Diterjemahkan oleh Abu Hudzaifah Al Atsary dari kitab: ‘Aasyiqun fi Ghurfatil ‘amaliyyaat, oleh Syaikh Muh. Al Arify.


Abu Ibrahim bercerita: Suatu ketika, aku jalan-jalan di padang pasir dan tersesat tidak bisa pulang. Di sana kutemukan sebuah kemah lawas… kuperhatikan kemah tersebut, dan ternyata di dalamnya ada seorang tua yg duduk di atas tanah dengan sangat tenang… Ternyata orang ini kedua tangannya buntung… matanya buta… dan sebatang kara tanpa sanak saudara. Kulihat bibirnya komat-kamit mengucapkan beberapa kalimat.. Aku mendekat untuk mendengar ucapannya, dan ternyata ia mengulang-ulang kalimat berikut:


الحَمْدُ لله الَّذِي فَضَّلَنِي عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً .. الحَمْدُ للهِ الَّذِي فَضَّلَنِي عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَق تَفْضِيْلاً ..


Segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas banyak manusia… Segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas banyak manusia…

Aku heran mendengar ucapannya, lalu kuperhatikan keadaannya lebih jauh… ternyata sebagian besar panca inderanya tak berfungsi… kedua tangannya buntung… matanya buta… dan ia tidak memiliki apa-apa bagi dirinya… Kuperhatikan kondisinya sambil mencari adakah ia memiliki anak yg mengurusinya? atau isteri yg menemaninya? ternyata tak ada seorang pun… Aku beranjak mendekatinya, dan ia merasakan kehadiranku…

Ia lalu bertanya: “Siapa? siapa?” “Assalaamu’alaikum… aku seorang yg tersesat dan mendapatkan kemah ini” jawabku, “Tapi kamu sendiri siapa?” tanyaku. “Mengapa kau tinggal seorang diri di tempat ini? Di mana isterimu, anakmu, dan kerabatmu? lanjutku. “Aku seorang yg sakit… semua orang meninggalkanku, dan kebanyakan keluargaku telah meninggal…” jawabnya.

“Namun kudengar kau mengulang-ulang perkataan: “Segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas banyak manusia…!! Demi Allah, apa kelebihan yg diberikan-Nya kepadamu, sedangkan engkau buta, faqir, buntung kedua tangannya, dan sebatang kara…?!?” ucapku. “Aku akan menceritakannya kepadamu… tapi aku punya satu permintaan kepadamu, maukah kamu mengabulkannya?” tanyanya. “Jawab dulu pertanyaanku, baru aku akan mengabulkan permintaanmu” kataku.

“Engkau telah melihat sendiri betapa banyak cobaan Allah atasku, akan tetapi segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas banyak manusia… bukankah Allah memberiku akal sehat, yg dengannya aku bisa memahami dan berfikir…? “Betul” jawabku. lalu katanya: “Berapa banyak orang yang gila?” “Banyak juga” jawabku. “Maka segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas banyak manusia” jawabnya.

“Bukankah Allah memberiku pendengaran, yg dengannya aku bisa mendengar adzan, memahami ucapan, dan mengetahui apa yg terjadi di sekelilingku?” tanyanya. “Iya benar”, jawabku.“Maka segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas orang banyak tsb” jawabnya.

“Betapa banyak orang yang tuli tak mendengar…?” katanya. “Banyak juga…” jawabku. “Maka segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas orang banyak tsb”, katanya. “Bukankah Allah memberiku lisan yg dengannya aku bisa berdzikir dan menjelaskan keinginanku?” tanyanya. “Iya benar” jawabku.

“Lantas berapa banyak orang yg bisu tidak bisa bicara?” tanyanya. “Wah, banyak itu” jawabku. “Maka segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas orang banyak tsb” jawabnya. “Bukankah Allah telah menjadikanku seorang muslim yg menyembah-Nya… mengharap pahala dari-Nya… dan bersabar atas musibahku?” tanyanya. “Iya benar” jawabku.

lalu katanya: “Padahal berapa banyak orang yg menyembah berhala, salib, dan sebagainya dan mereka juga sakit? Mereka merugi di dunia dan akhirat…!!” “Banyak sekali”, jawabku. “Maka segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas orang banyak tsb” katanya.

Pak tua terus menyebut kenikmatan Allah atas dirinya satu-persatu… dan aku semakin takjub dengan kekuatan imannya. Ia begitu mantap keyakinannya dan begitu rela terhadap pemberian Allah… Betapa banyak pesakitan selain beliau, yg musibahnya tidak sampai seperempat dari musibah beliau… mereka ada yg lumpuh, ada yg kehilangan penglihatan dan pendengaran, ada juga yg kehilangan organ tubuhnya… tapi bila dibandingkan dengan orang ini, maka mereka tergolong ‘sehat’. Pun demikian, mereka meronta-ronta, mengeluh, dan menangis sejadi-jadinya… mereka amat tidak sabar dan tipis keimanannya terhadap balasan Allah atas musibah yg menimpa mereka, padahal pahala tersebut demikian besar…

Aku pun menyelami fikiranku makin jauh… hingga akhirnya khayalanku terputus saat pak tua mengatakan: “Hmmm, bolehkah kusebutkan permintaanku sekarang… maukah kamu mengabulkannya?” “Iya.. apa permintaanmu?” kataku. Maka ia menundukkan kepalanya sejenak seraya menahan tangis.. ia berkata: “Tidak ada lagi yg tersisa dari keluargaku melainkan seorang bocah berumur 14 tahun… dia lah yg memberiku makan dan minum, serta mewudhukan aku dan mengurusi segala keperluanku… sejak tadi malam ia keluar mencari makanan untukku dan belum kembali hingga kini. Aku tak tahu apakah ia masih hidup dan diharapkan kepulangannya, ataukah telah tiada dan kulupakan saja… dan kamu tahu sendiri keadaanku yg tua renta dan buta, yg tidak bisa mencarinya…”

Maka kutanya ciri-ciri anak tersebut dan ia menyebutkannya, maka aku berjanji akan mencarikan bocah tersebut untuknya… Aku pun meninggalkannya dan tak tahu bagaimana mencari bocah tersebut… aku tak tahu harus memulai dari arah mana… Namun tatkala aku berjalan dan bertanya-tanya kepada orang sekitar tentang si bocah, nampaklah olehku dari kejauhan sebuah bukit kecil yang tak jauh letaknya dari kemah si pak tua.

Di atas bukit tersebut ada sekawanan burung gagak yg mengerumuni sesuatu… maka segeralah terbetik di benakku bahwa burung tersebut tidak lah berkerumun kecuali pada bangkai, atau sisa makanan. Aku pun mendaki bukit tersebut dan mendatangi kawanan gagak tadi hingga mereka berhamburan terbang. Tatkala kudatangi lokasi tersebut, ternyata si bocah telah tewas dengan badan terpotong-potong… rupanya seekor serigala telah menerkamnya dan memakan sebagian dari tubuhnya, lalu meninggalkan sisanya untuk burung-burung… Aku lebih sedih memikirkan nasib pak tua dari pada nasib si bocah… Aku pun turun dari bukit… dan melangkahkan kakiku dengan berat menahan kesedihan yg mendalam… Haruskah kutinggalkan pak Tua menghadapi nasibnya sendirian… ataukah kudatangi dia dan kukabarkan nasib anaknya kepadanya? Aku berjalan menujuk kemah pak Tua…

Aku bingung harus mengatakan apa dan mulai dari mana? Lalu terlintaslah di benakku akan kisah Nabi Ayyub ‘alaihissalaam… maka kutemui pak Tua itu dan ia masih dalam kondisi yg memprihatinkan seperti saat kutinggalkan. Kuucapkan salam kepadanya, dan pak Tua yg malang ini demikian rindu ingin melihat anaknya… ia mendahuluiku dengan bertanya: “Di mana si bocah?” Namun kataku: “Jawablah terlebih dahulu… siapakah yg lebih dicintai Allah: engkau atau Ayyub ‘alaihissalaam?” “Tentu Ayyub ‘alaihissalaam lebih dicintai Allah” jawabnya. “Lantas siapakah di antara kalian yg lebih berat ujiannya?” tanyaku kembali. “Tentu Ayyub…” jawabnya.

“Kalau begitu, berharaplah pahala dari Allah karena aku mendapati anakmu telah tewas di lereng gunung… ia diterkam oleh serigala dan dikoyak-koyak tubuhnya…” jawabku. Maka pak Tua pun tersedak-sedak seraya berkata: “Laa ilaaha illallaaah…” dan aku berusaha meringankan musibahnya dan menyabarkannya… namun sedakannya semakin keras hingga aku mulai menalqinkan kalimat syahadat kepadanya… hingga akhirnya ia meninggal dunia. Ia wafat di hadapanku, lalu kututupi jasadnya dengan selimut yg ada di bawahnya… lalu aku keluar untuk mencari orang yg membantuku mengurus jenazahnya… Maka kudapati ada tiga orang yg mengendarai unta mereka… nampaknya mereka adalah para musafir, maka kupanggil mereka dan mereka datang menghampiriku…

Kukatakan: “Maukah kalian menerima pahala yg Allah giring kepada kalian? Di sini ada seorang muslim yg wafat dan dia tidak punya siapa-siapa yg mengurusinya… maukah kalian menolongku memandikan, mengafani dan menguburkannya?” “Iya..” jawab mereka. Mereka pun masuk ke dalam kemah menghampiri mayat pak Tua untuk memindahkannya… namun ketika mereka menyingkap wajahnya, mereka saling berteriak: “Abu Qilabah… Abu Qilabah…!!”

Ternyata Abu Qilabah adalah salah seorang ulama mereka, akan tetapi waktu silih berganti dan ia dirundung berbagai musibah hingga menyendiri dari masyarakat dalam sebuah kemah lusuh… Kami pun menunaikan kewajiban kami atasnya dan menguburkannya, kemudian aku kembali bersama mereka ke Madinah… Malamnya aku bermimpi melihat Abu Qilabah dengan penampilan indah… ia mengenakan gamis putih dengan badan yg sempurna… ia berjalan-jalan di tanah yg hijau… maka aku bertanya kepadanya: “Hai Abu Qilabah… apa yg menjadikanmu seperti yg kulihat ini?” Maka jawabnya: “Allah telah memasukkanku ke dalam Jannah, dan dikatakan kepadaku di dalamnya:

( سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار )

Salam sejahtera atasmu sebagai balasan atas kesabaranmu…

Maka (inilah Surga) sebaik-baik tempat kembali.

Kisah ini diriwayatkan oleh Al Imam Ibnu Hibban dalam kitabnya: “Ats Tsiqaat” dengan penyesuaian.

Tambahan dari si pemilik blog yang saya kutip: Abu Hudzaifah Al Atsary mengatakan:

Wa’alaikumussalaam… Iya, kisah itu diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitabnya: “Ats Tsiqaat”, pada biografi Abu Qilabah Al Jarmy, jadi bukan dongeng atau cerita fiksi… Adapun mimpi seperti itu, maka boleh kita percaya dan boleh juga tidak… karena bukan dalil qoth’i (yakni dalil yang bersifat pasti)… mimpi seorang mukmin -kalaupun benar adanya- maka bersifat sepihak, artinya hanya berkaitan dgn ybs, dan tidak bisa diterapkan ke orang lain.

tambahan dari yang punya blog. ^-^

Begitu banyak orang-orang yang lebih memiliki kekurangan dari kita, mulai dari mereka yang cacat secara fisik maupun secara psikis. mereka yang harus menerima bahwa kebisuan membuat mereka sulit untuk berbicara dan mengutarakan apa yang mereka ingin katakan. mereka yang harus menerima keadaan untuk menjadi schizofrenia dan membuat mereka menyekatkan tiap-tiap apa yang mereka inginkan. namun mereka tetap tegar dan bersyukur karena Allah swt tetap memberika kehidupan atasnya.

Bersyukurlah....


Karena Allah swt telah memberikan kita kekuatan untuk tetap menatap matahari, mempertemukan kita dengan keluarga yang utuh, keluarga yang tetap berada di sisi kita. bertemu dengan teman-teman yang memberikan tempat berbagi dan saling mengingatkan. dan memberikan kita untuk terus bertasbih pada-Nya. Hingga waktu yang pasti datang menjemput kita.

Semoga bisa menambah berkah dalam hari kita, mohon maaf jika ada yang salah. ^-^


"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" QS. Ar- Rahman


1 litre of tears (14 Ramadhan 1431 H)

Ketika Kita Berusia Lanjut

Beberapa hari ini rumah kami kehadran nenek yang sudah berusia lanjut dan berumur sekitar 80 tahun. Awalnya, ia tinggal di kampung halamanku, samalanga. Tapi, karena kondisinya yang semakin menurun makan nenekpun tinggal bersama kami saat ini.

Ada sebuah cerita yang ingin saya ceritakan. Ketika beliau hadir di dalam keluarga kami dan mulai menjalani rutinitas sesuai dengan keadaan rumah.

Layaknya sebuah hari yang dimulai. Subuh itu, kami sekeluarga bangun dan shalat subuh lalu beranjak dengan aktifitas lainnya. Kemudian bunda menyuruh saya untuk membangunkan nenek tidur dan shalat subuh.

Nek, bangun...
, ujarku padanya. sekejap ia membuka mata dan menatap saya , namun demikian seketika itu pula ia menutup matanya kembali.

Lalu,, sayapun kembali memanggilnya,
nenek bangun.... udah subuh, shalat dulu yok..
. Cukup sulit membangunkan nenek yang kini telah lanjut lansia, hingga pada akhirnya iapun bangun dan masuk ke kamar mandi dan mengambil wudhu.

Ternyata tak hanya sampai di situ. Ketika ia mulai shalat, sayapun kembali menberi tahukan padanya bahwa sekarang ia akan shalat subuh dan memberitahukan niat untuk shalatnya.

Setelah itu, saya kembali beraktifitas kembali. Tak lama kemudian, saya mendekati nenek dan menanyakan,

udah nek?

belum, eh... udah..
katanya dengan wajah yang datar. sayapun kembali melepaskan mukenanya dan merapikannya sambil tersenyum.

------------------------------------------------------------------------------------

ok baiklah, mungkin agak sedikit membingungkan ketika kalian membaca tulisan di atas, "maaf ya, masih tidak pintar", hehe..

tapi, yang ingin saya sampaikan bahwa tua adalah suatu hal yang akan tetap hadir dalam diri kita yang akan disertai dengan perubahan-perubahan tertentu. perubahan yang terjadi berupa perubahan fisik maupun perubahan psikologis. ^-^

perubahan fisik yang terjadi, berupa perubahan hormon yang mempengaruhi aktifitas hormonal, perubahan kekuatan fisik, serta saraf dan otot. semuanya mempengaruhi fungsi aktifitas fisik sehingga banyak dari mereka yang telah lansia mengalami gangguan-gangguan secara fisik maupun berfungsi dalam kehidupan.

sedangkan, perubahan secara psikologis yang terjadi, berupa memiliki kecenderungan semakin sensitif, merasa tidak berguna, ingin diperhatikan, dan lain sebagainya. Tentunya memberikan perubahan tersendiri dalam dirinya.

lalu, bagaimana kita mampu mngubah siatuasi tersebut?

saya rasa kita semua mampu membuat sebuah perubahan dalam hidup kita, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi di masa mendatang. jika sekarang kita memberikan kesempatan dalam diri kita untuk berjalan dalam sebuah pencapai yang baik maka kita juga sebenarnya membuat sebuah perubahan untuk di masa mendatang.

masa muda adalah masa yang paling kritis dalam periode hidup manusia. masa muda itu sendiri terdiri dari masa remaja dan masa dewasa yang memberikan kesempatan bagi seseorang tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang ia inginkan. maka, mulailah membuat sebuah kesempatan dalam hidup kita untuk berjaya.

ketika kita terbiasa untuk menjadi orang yang terus melakukan fungsi, akan memberikan kesempatan bagi kita untuk juga berfungsi di masa tua. biasakanlah diri kita untuk terus berfungsi dan menjalani rutinitas dengan semangat dan keingitahuan. setidaknya, kita sedang belajar untuk menunda sebuah kepikunan yang akan kita hadapi nantinya.

Lakukanlah sekarang, atau kita akn menhadapi sebuah perubahan tanpa sebuah kesiapan

^-^

24 Januari 2011

Minggu, 23 Januari 2011

KESILAPAN KERAP WANITA TENTANG AURAT (copas)

Di manakah kesilapan penutupan aurat wanita hari ini ?. Jawabnya seperti berikut :-


KESALAHAN PERTAMA :
Aurat itu adalah memakai tudung sahaja.

KESALAHAN KEDUA :
Bertudung tetapi ber‘T-Shirt’ berlengan pendek.

KESALAHAN KETIGA :
Bertudung tetapi baju kebarungnya terbelah kainnya.

KESALAHAN KEEMPAT :
Bertudung tetapi bajunya sendat, sempit dan nipis lalu memaparkan bentuk kawasan-kawasan mudah ‘menggoda’.


KESALAHAN KELIMA :
Bertudung tetapi amat longgar dan menayangkan jambul dan hujung rambutnya.

KESALAHAN KEENAM :
Bertudung tetapi hanya memakainya di pejabat sahaja. Tidak di sekitar rumah, pasaraya dan sebagainya.

KESALAHAN KETUJUH :
Bertudung tetapi tudungnya dilempar ke belakang leher, maka terdedahlah dadanya dari ditutupi kain tudung.

KESALAHAN KELAPAN :
Bertudung tetapi dengan tudung yang amat nipis sehingga boleh diihat sanggul, leher, tengkuk dan dadanya.

Sebahagian wanita menyangka bahawa tutup aurat tu adalah tutup rambut sahaja. Ia adalah tidak tepat sama sekali. Asasnya adalah dari firman Allah SWT: ertinya :

“Hendaknya mereka itu melabuhkan tudungnya sampai ke dadanya, dan JANGANLAH KAMU MENDEDAHAKN AURAT DAN PERHIASAN KAMU KECUALI APA YANG TERZAHIR.” (an-Nur: 31)

KESALAHAN KESEMBILAN :
Bertudung tetapi menaiki motor sambil menayangkan betis sepanjang jalan.

KESALAHAN KESEPULUH :
Bertudung dan sempurna penutupan aurat tubuhnya tetapi memanja-manjakan suaranya ketika berinteraksi dengan lelaki. Samada menyanyi mahupun bernasyid. Tiada dakwah yag sesuai buat wanita menerusi nyanyian kerana sesaat sahaja dia berada di atas pentas dengan pakaian canggihnya, seribu mata lelaki yang memandangnya. Kita tidak tahu dimanakah mata lelaki itu memandang. Suaranya yang merdu juga membuatkan lelaki yang rosak hatinya akan dibuai nafsu, walaupun penasyid wanita itu sedang mendendangkan lagu ketuhanan.

Larangan ini datang dari Firman Allah SWT : “Janganlah perempuan-perempuan itu berlaku lemah dengan perkataannya, sebab akan menaruh harapan orang yang dalam hatinya ada penyakit.” (al-Ahzab: 32)


semoga bermamfaat.. ^-^

Kamis, 20 Januari 2011

edisi khusus

apa yang diharapkan oleh manusia ketika dia melepaskan sebuah kepercayaan?!

sebenarnya masih sering bertanya-tanya tentang peristiwa itu. apa yang salah ya? atau saya yang terlalu lemah dan menyesali kejadian yang lalu. seharusnya kita bisa bangkit dan menari dengan sebuah harapan yang baru.

tapi...

kenapa masih sakit ya?! kadang malah hampir lepas kendali ketika mendengar hal lainnya yang membuat saya kembali mengingat peristiwa tersebut.

(hmm... tarik nafas sejenak dan lepaskan saja semuanya, siti... )

kadang, sebuah pohon saja ketika menjatuhkan buahnya tidak pernah berfikir kembali untuk mengembalikannya kepada tempat semula. Bahkan, seekor kucing saja masih mampu mencintai anaknya meskipun sang anak mencakar tubuhnya.

hmm.. mencoba itu lebih baik daripada tidak sama sekali siti... kita tidak pernah tahu apa yang akan Allah berikan kalau kita tidak pernah mencoba berjalan terlebih dulu.. ^-^

ayo siti!!!! semangat ya.. \(^o^)/
karena tidak ada satupun pemenang yang ada di dunia ini kecuali kamu sendiri yang memulainya... ^- ^

berbaik sangka atas segala al yang terjadi dan ingatlah, ketika marah bahwa Allah mencintai hamba-Nya yang sabar.. ^-^

------------------------------------------------------------------------------------

tulisan ini khusus untuk penulis yang sedang pusing.. :D

Senin, 17 Januari 2011

DeJa Vu: antara realita dan sebuah khayalan

Mungkin kita pernahbertemu dengan seseorang, kemudian kita mulai membicarakan sesuatu hal dengannya. ketika perpisahan pada waktu itu terjadi, kita baru menyadari bahwa sepertinya kita telah pernah bertemu dengan orang tersebut. Atau kita mengalami suatu kejadian dan akhirnya kita menyadari bahwa kita sepertinya telah mengalami kejadian itu sebelumnya.

Apa yang terjadi? Ya, itulah sebuah dejavu yang yang terjadi dalam diri kita. Dejavu sendiri merupakan suatu fenomena yang terjadi dalam diri kita sendiri yang mana kita tidak mampu mengetahui kapan dan dimana kejadian tersebut pernah terjadi sebelumnya. Dejavu sendiri juga di kenal dengan istilah déjà vecu (telah mengalami), déjà senti (telah memikirkan), déjà visite (telah mengunjungi).

Fenomena ini kadang terjadi dalam diri kita. Beberapa orang beranggapan bahwa kejadian ini terjadi karena dahulunya kita berada dalam sebuah dimensi lain dan kini terlahir kembali. Kita adalah orang-orang terdahulu yang telah mengalami berbagai macam peristiwa dan menjadi pribadi yang baru saat ini dalam jati diri yang berbeda. Benarkah demikian? Banyak hal yang dapat menjelaskan fenomena tersebut, diantaranya.

Recognition Memory

Recognition memory merupakan jenis-jenis memory yang memberikan gambarna pada kita tentang sebuah pengalaman, pengalaman yang kita alami sekarang maupun pengalaman yang telah kita temuin sebelumnya.

Ketika kita berjumpa dengan seseorang dan kita menyadari bahwa kita telah bertemu dengan orang tersebut sebelumnya adalah sbeuah kondisi recognition memory yang berupa recollection atau kondisi memori yang mengumpulkan kembali informasi-informasi yang telah masuk ke dalam otak.Sedangkan kondisi dejavu, saat kita tidak menyadari dimana kita telah bertemu dnegan orang tersebut maka kita sebenarnya telah berada dalam bagian recognition memory yang disebut dengan familiarity.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, sekitar 60-70 % orang-orang di dunia ini telah mengalami dejavu baik dalam hal suara, bau dan rasa.

Gangguan Akses Memori

Sigmund freud, tokoh psikologi telah membahas tentnag masalah ini sejak dulu. Baginya dejavu adalah suatu peristiwa yang terjadi sebagai hasil dari kembalinya ingatan masa lalu yang berada di alam bawah sadar manusia. Freud percaya bahwa setiap orang akan mengalami déjà vu sebagai hasil dari pengalaman masa lalu yang telah ditekan (repress). Biasanya pengalaman-pengalaman tersebut tidaklah menyenangkan bagi individu sehingga individu tersebut menekannya.

Kaitan déjà vu dengan usia

Menurut para peneliti jepang, keadaan déjà vu merupakan kejadian yang berkaitan dengan usia seseorang. Semakin tua seseorang makan menjadikan dirinya akn semakin sering mengalami déjà vu. Hal ini disebabkan oleh kondisi usia yang akan mengikis memori yang ada atau yang sering disebut dengan penyakit alzhaimer yang melatarbelakanginya.

PUNK DI ACEH

IDENTITAS PUNK DI ACEH
Layaknya remaja di belahan bumi manapun, remaja aceh pun memiliki kecenderungan mencari identitas diri. Mereka mulai mencoba-coba hal-hal yang memberikan stimulasi baru tentang kehidupan mereka, memberika arti tentang tingkah laku mereka yang mendapatkan dukungan sosial.

Punk di Aceh merupakan sebuah pergerakan yang masih tidak terlalu terlihat. Mulanya komunitas punk muncul sebagai sebuah identitas baru bagi remaja Aceh. Kemunculannya lebih dikarenakan oleh faktor pengaruh lingkungan budaya Barat dan luar Aceh yang memberikan stereotipe baru bagi remaja. Komunitas ini muncul pada tahun 90-an dengan anggota dari berbagai jenjang usia untuk saat ini serta berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Namun demikian, kebanyakan yang terlihat di Aceh lebih kepada remaja. Kegiatan remaja punk ini akan mudah ditemui di daerah taman Putroe Phang yang berlokasi di pusat ibukota Banda Aceh. Setiap harinya mereka terlihat duduk di jembatan di daerah tersebut. Kegiatan yang mereka lakukan salah satunya adalah membuat konser musik yang beraliran punk-rock.

Remaja punk di Aceh lebih berorientasi pada anak-anak remaja yang berumur belasan tahun yaitu pada remaja pada jenjang pendidikan SMP dan SMA. Perilaku yang mereka tampakkan adalah cenderung tidak menampilkan gaya mereka pada masyarakat luas terutama dalam hal kesehariannya atau dengan kata lain masih ragu dalam menunjukkan identitas. Memiliki rasa curiga pada orang-orang yang baru mereka kenali. Namun demikian, ketika dalam kegiatan atau acara tertentu mereka akan berpenampilan layaknya anak punk lainnya, yaitu rambut Mohawk, celana dan baju kulit atau hanya sekedar kaos oblong, memakai rantai sebagai aksesoris, sepatu boot dan sebagainya.

Remaja punk di Aceh menyatakan diri mereka sebagai orang-orang yang terbuka kepada orang lain dan mampu melakukan komunikasi yang baik dengan orang lain. Namun demikian, selama proses pencarian data, saya menemukan mereka banyak memberikan defence mechanism (mekanisme pertahanan diri) kepada orang lain yang ada di sekitar mereka. Hal ini mungkin dikarenakan mereka memiliki kecenderungan untuk mewaspadai orang-orang baru yang ada di sekeliling mereka. Terlepas dari hal tersebut, kami melihat bahwa mereka terlihat mampu melakukan komunikasi dengan baik dengan orang-orang lain yang ada di sekitar mereka. Mereka masih mampu membangun kelekatan dengan orang-orang lain yang tidak termasuk ke dalam kelompok mereka sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, beberapa di antara mereka mampu melakukan sosialisasi dengan kelompok masyarakat secara luas. Hal ini tergambarkan oleh beberapa dari mereka ada yang masih bersekolah di SMA favorit.

Selain itu. Kegiatan konser musik yang digelar merupakan konser musik yang terbuka untuk khalayak ramai. Konser ini terlihat lebih untuk menampilkan karakter mereka dan mempertegas adanya remaja Punk di Aceh sendiri.
Sama halnya dengan remaja punk yang ada di luar aceh, Gaya hidup tersebut berlandaskan pada ideologi kebebasan yang mereka anut. Namun bukan bebas dalam arti sebebas-bebasnya, tetapi masih dalam batas tertentu menurut standar mereka yang dianggap tidak sampai merugikan orang lain. Gaya hidup yang diperlihatkan komunitas punk adalah sikap kebebasan, gaya hidup di jalanan, dengan segala pengaruhnya. Tidak terlihat orientasi ke depan. Semua hal dilakukan dan dijalani pada masa sekarang. Semua hal dibiarkan mengalir apa adanya. Begitu pula dalam memandang dan menyikapi hidup. Namun dalam semua hal terkait gaya hidup dan pandangan hidup komunitas punk di Aceh, banyak terjadi paradoks. Hal ini dapat dipahami sebagai bagian dari era post-modernisme.

Pengaruh keberadaan komunitas punk di Aceh juga berdampak pula terhadap masyarakat sekitar. Komunitas punk, dengan segala image negatif yang melekat padanya, dapat dijadikan contoh pengaruh budaya luar yang tidak baik dan tidak cocok diterapkan di Aceh mengingat Aceh sebagai Serambi Mekkah. Aceh dikenal sebagai daerah yang berlandaskan Islam menjadi kontradiksi sendiri yang ada di dalam aplikasinya. Tak jarang, para remaja Punk ini sering ditangkap oleh Wilayatul Hisbah, sebagai polisi syariat yang ada di Aceh.

Meskipun demikian, dibeberapa daerah Aceh lainnya juga terdapat remaja punk. Bahkan di antara perkembangan remaja yang ada Aceh, ada pula komunitas remaja Punk di daerah lain, misalnya Aceh Selatan. yang memiliki perkembangan yang lebih baik dan memiliki orientasi yang lebih jelas dibandingkan dengan remaja Punk yang ada di Banda Aceh. Remaja punk di aceh selatan ini menunjukkan pergerakan yang lebih mentolerin nilai-nilai islam terkaitan dengan norma-norma agama. Mereka memiliki penampilan yqang sama yaitu berupa rambut yang tetap Mohawk namun tetap menjalani kehidupan sehari-hari dengan masyarakat yang ada.

Selain itu, kami lebih melihat bahwa remaja punk di Aceh merupakan identitas yang memberikan pilihan nyata bagi remaja. Terlepas dari penilaian yang diberikan oleh masyarakat, kami melihat sendiri bahwa mereka memiliki sikap-sikap positif tentang orang-orang lain yang ada di sekitar mereka.

REMAJA PUNK DALAM TEORI PSIKOLOGI REMAJA

Remaja sebagai periode tertentu dari kehidupan manusia merupakan suatu konsep yang relatif baru dalam kajian psikologi. Di negara-negara barat,istilah remaja di kenal dengan “adolensence” (kata benda adolescentia = remaja), yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa.
Untuk merumuskan sebuah definisi yang memadai tentang remaja tidaklah mudah sebab kapan masa remaja berakhir dan kapan anak remaja tumbuh menjadi dewasa tidak dapat ditetapkan secara tetap. Dalam masa perkembangan remaja adanya perubahan-perubahan lainnya yang mengikuti masa remaja terjadi berupa perkembangan fisik, perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial.
Berkaitan dengan remaja punk, adanya teori Erikson yang dapat menjelaskan keadaan remaja yaitu pada tahap ke-5, identity vs identity confusion, yang terjadi selama masa remaja. Hal ini adalah karena tahap tersebut merupakan peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahap ini sangat menentukan perkembangan kepribadian masa dewasa. Pada tahap ini, anak dihadapkan dengan pencarian jati diri. Ia mulai merasakan suatu perasaan tentang identitasnya sendiri, perasaan bahwa ia adalah individu unik yang siap memasuki suatu peran yang berarti di tengah masyarakat, baik peran yang bersifat menyesuaikan diri maupun yang bersifat memperbaharui. Tetapi, karena peralihan yang sulit dari masa kanak-kanak ke dewasa di satu pihak dan karena kepekaan terhadap perubahan sosial dan historis di pihak lain, maka anak akan mengalami krisis identitas. Bila krisis ini tidak sgera diatasi, maka anak akan mengalami kebingungan peran atau kekacauan identitas, yang dapat menyebabkan anak merasa terisolasi, cemas, hampa, dan bimbing.
Dalam hal ini, layaknya seorang remaja lainnya, remaja punk juga mengalami keadaan yang di sampaiakn oleh Erikson, bahwa mereka juga memiliki keinginan untuk menemukan identitas dirinya sendiri. Pencarian jati diri menjadi sebuah landasan yang membuat para remaja memilih untuk menjadi anak punk, atau lain sebagainya. Dalam hal ini, remaja yang memasuki kehidupan punk memiliki keinginan untuk mendapatkan sebuah gambaran tentang dirinya yang sesuai dengan pengetahuan yang telah ia dapatkan. Individu yang memiliki kekacauan identitas bukanlah petunjuk kepada seseorang yang memilih pergaulan remaja Punk, hanya saja bagaimana konteks yang dimiliki oleh remaja punk itu sendiri yang menjadi tolak ukurnya. Apakah remaja punk tersebut membawa individu dalam kehidupan yang lebih berkembang dalam masyarakat atau sebaliknya.
Selain itu, perkembangan kehidupan sosial remaja juga di tandai dengan gejala meningkatnya pengaruh teman sebaya dalam kehidupan mereka. Hartup (1982) misalnya mencatat bahwa pengaruh teman sebaya memberikan fungsi-fungsi sosial dan psikologis yang penting bagi remaja. Bahkan dalam studi lain ditemukan bahwa hubungan teman sebya yang harmonis selama masa remaja, dihubungkan dengan kesehatan mental yang positif pada usia setengah baya. Namun demikian, sejumlah ahli teori lainnya menekankan penagruh negatif dari teman sebaya terhadap perkembangan anak-anaak dan remaja. Bagi sebagian remaja, ditolak atau diabaikan oleh teman sebaya. Lebih dari itu, teman sebaya dapat memperkenalkan remaja pada alkohol obat-obatan (narkoba), kenakalan, dan berbagai bentuk perilaku yang dipandang orang dewasa sebagai maladaptif.
Punk sebagai remaja yang masih mencari identitas tentunya juga tidak terlepas dari pengaruh teman-teman sebaya (peer). Seorang remaja yang memilih untuk masuk ke dalam komunitas punk dapat saja dikarenakan oleh pengaruh teman-temannya, keadaan teman-teman yang lebih memiliki kelekatan yang lebih tinggi ketimbang kelekatan dengan orang tua tentunya menjadi faktor mengapa seorang anak memilih untuk memasuki komunitas punk. Selain itu, hubungan seorang anak dengan orang tuanya memberikan pengaruh yang kuat bagi perkembanagn sosial remaja. Ketika remaja yang tidak memiliki kontrol yang baik dari orang tuanya dan kelekatan yang tidak baik akan memberikan pengaruh yang buruk baik seorang remaja. ketika seorang anak menjadi seorang yang memasuki komunitas punk dan menjadi remaja yang memiliki kekacauan identitas sehingga menjadi individu yang memiliki kesehatan mental yang buruk.
Pengaruh teman sebaya dalam komunitas punk juga memberikan pengaruh baik setiap individu yang menajdi anggota komunitas tersebut. Jika orientasi yang dimiliki oleh para remaja punk tersebut bebas, maka tak ayal kebebasan dalam bergaya hidup yang tidak sesuai dengan norma masyarakat dan berdampak negatif menjadi sebuah simbol bagi remaja tersebut. Oleh sebab itu, pengaruh teman sebaya tidaklah dapat dipisahkan dalam pemberian nilai dalam komunitas punk itu sendiri.

Total Pageviews