rel='shortcut icon'/>

Rabu, 03 Agustus 2011

Kualitas Persahabatan (Quality of Friendship)


Manusia adalah makhluk sosial yang yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain. Melalui adanya kebutuhan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain, manusia menjalin hubungan pertemanan bahkan persahabatan (Atoshoki dalam Purwanita, 2010). Persahabatan merupakan hubungan yang membuat dua orang menghabiskan waktu bersama, berinteraksi dengan berbagai situasi, tidak mengikutkan orang lain dalam hubungan tersebut dan saling memberikan dukungan emosional (Baron & Byrne, 2009). Terdapat peningkatan yang dramatis dalam kadar kepentingan secara psikologis dan keakraban antarteman dekat pada masa awal remaja (Santrock, 2008).


Sebuah penelitian menyatakan bahwa sebuah hubungan kualitas persahabatan yang positif memiliki prediktor negatif yang signifikan yaitu resolusi konflik, dan perilaku yang kurang matang (Lansford, Kupersmidt & Coie, 2006).  Konflik adalah fenomena tidak dapat dihindari dalam setiap hubungan dekat (Hartup & Shantz, dalam Parker, 2011).
Selain itu, menurut Berndt (2002) terdapat ciri-ciri persahabatan yang positif dan negatif sebagai kualitas persahabatan (Quality of Friendship). Ciri-ciri yang tinggi Quality of Friendship yang tinggi adalah pembukaan diri (self disclosure), Keakraban (intimacy), self esteem support, kesetiaan (loyality) dan perilaku prososial (prosocial behavior). Sedangkan ciri negatif dari Quality of Friendship adalah persaingan dan konflik (Berndt, 2002)

a. Pengertian Kualitas Persahabatan (Quality of Friendship)
Persahabatan merupakan hubungan emosional antar dua individu atau lebih, baik antara sejenis maupun yang berbeda jenis, yang didasari saling pengertian, menghargai, mempercayai antara satu dan lainnya (Dariyo dalam Purwanita, 2010). Persahabatan juga didefinisikan oleh Baro & Byrne, (2009) sebagai hubungan yang membuat dua orang menghabiskan waktu bersama, berinteraksi dalam berbagai situasi tidak mengikutkan orang lain dalam hubungan tersebut, dan saling memberikan dukungan emosional.
Setiap orang dalam menjalin sebuah persahabatan, tidak akan terlepas dari adanya kuantitas persahabatan, yaitu berupa popularitas, jumlah hubungan sahabat, jumlah teman yang tercantum (Demir & Urberg, 2004).  Sedangkan kualitas persahabatan mereka sehingga mereka dapat memahami lebih mendalam antara satu sama lain. Dalam beberapa literatur sahabat yang baik didefinisikan sebagai individu yang memiliki persahabatan dengan kualitas yang tinggi (Berndt,2002).
Berndt (2002) juga menyatakanbahwa sebuah persahabatan yang berkualitas tinggi dicirikan oleh tingginya tingkat perilaku prososial, keintiman, dan fitur positif lainnya, serta rendahnya tingkat konflik, persaingan, dan fitur negatif lainnya. Selain itu, oleh Lansford dkk, (2006) Kualitas persahabatan didefinisikan dengan suatu hubungan yang memiliki afeksi yang timbal- balik (reciprocal affection), keterbukaan yang intim (intimate disclosure), tetap bersama (validation), memberikan support diantar kedua individu (support between two individuals), dan saling menerima antara anggota sebaya dalam kelompok.
Berdasarkan definisi tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa quality of friendship adalah suatu keadaan untuk melihat seberapa baik hubungan persahabatan timbal balik yang terjadi melalui aspek-aspek tertentu.
b. Aspek-Aspek Kualitas Persahabatan (Quality of Friendship)
Ada 6 aspek yang terdapat dalam kualitas persahabatan (Quality of Friendship) menurut Asher & Parker (dalam Purwanita, 2010) , yaitu :
-          Dukungan dan kepedulian (validation and caring). Dukungan dan perhatian merupakan derajat hubungan yang dikarakteristikkan oleh saling peduli antara satu sama lain, dukungan yangdiberikan (support) dan minat satu sama lain.
-          Konflik dan penghianatan (conflict and betrayal). Konflik dan penghianatan dalam suatu hubungan dilambangkan perbedaan pendapat (argumen), ketidaksetujuan, gangguan/ kejengkelan, serta kecurigaan/ ketidakpercayaan.
-          Berkawan dan rekreasi (companionship and recreation). Menghabiskan waktu bersama di luar sekolah dan di dalam sekolah.
-          Pertolongan dan bimbingan (help and guidance). Ditandai dengan tingkat usaha teman untuk membantu dan membimbing satu sama lain dalam rutinitas atau tugas-tugas yang menantang.
-          Perubahan keakraban (intimate exchange). Aspek ini ditandai dengan terbukanya informasi pribadi dan perasaan satu sama lain.
-          Pemecahan masalah (conflict resolution). Aspek ini ditandai dengan pemecahan masalah (kesalahpahaman) dalam hubungan persahabatan terselesaikan secara efisien dan adil.
 Referensi :
Baron, Robert A. Byrne, Donn. (2008). Social Psychology (10th ed.). Jakarta: Erlangga.
Berndt, Thomas J. (2002). Friendship Quality and Social Development (journal). EBSCO. American Psychological Society. 
Lansford, Jennifer E. Coie, John D. Et al. (2006). Perceptions of Friendship Quality and Observed Behaviors with Friends: How do Sociometrically Rejected, Average, and Popular Girls Differ? (journal). EBSCO. Vol. 52, No. 4, pp. 694–720.
Purwanita, Dhita Ira. (2010). Kontribusi Kualitas Persahabatan (Friendship Quality) terhadap Kesepian (Loneliness) pada Remaja Awal (Skripsi S. Psi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews